Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Instabilitas dan Kejadian Jatuh pada Lansia Sartika Safitri
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 4 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 60 tahun adalah 8,9% dari, data ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia. Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Masalah tersebut jika tidak ditangani akan berkembang menjadi masalah yang kompleks dari segi fisik, mental dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pelayanan kesehatan untuk kondisi atau gangguan yang terjadi pada usia lanjut. Sindrom geriatri merupakan sekumpulan kondisi klinis pada orang tua yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan dikaitkan dengan kecacatan. Salah satu tampilan klinis sindrom geriatri adalah instabilitas dan risiko jatuh, yang pada lansia merupakan permasalah serius karena hal tersebuttidak hanya menyebabkan cedera, melainkan juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas, peningkatan utilisasi pelayanan kesehatan, dan bahkan kematian. Pedoman untuk evaluasi dan penatalaksanaan jatuh pada lansia dikeluarkan oleh American Geriatric Society, merekomendasikan untuk menanyakan kepada seluruh lansia mengenai riwayat jatuh dan kemungkinan terjadi ketidakstabilan atau gangguan dalam berjalan. [J Agromed Unila 2015; 2(4):504-509]Kata kunci: algoritma penatalaksanaan, jatuh, lansia, pasien geriatri
Hubungan Konsumsi Protein Kedelai serta Konsumsi Serat Makanan dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Sartika Safitri; Agustyas Tjiptaningrum; Dian Isti Angraini; Putu Ristyaning Ayu
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kadar kolesterol total merupakan salah satu tanda gangguan metabolisme lipid (dislipidemia). Salah satu konsekuensi utama dislipidemia adalah terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Konsumsi protein kedelai dan serat makanan diyakini memiliki efek hipokolesterolisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi protein kedelai serta konsumsi serat makanan dengan kadar kolesetrol total. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2015 sampai Januari 2016 di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 40 orang, berusia 18-45 tahun.Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Konsumsi protein kedelai dan serat makanan dinilai dengan SQFFQ, kadar kolesterol total puasa diukur dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Pearson dengan α=0,05. Rerata konsumsi protein kedelai, serat makanan dan kadar kolesterol total subjek penelitian berturut-turut adalah 15,35gram/hari, 7,34gram/hari, dan 178 mg/dL. Koefisien korelasi menunjukkan hubungan negatif kadar kolesetrol total serum dengan konsumsi protein kedelai dan serat makanan (p = 0,043, r = -0,321; p = 0,010, r = -0,402). Terdapat hubungan konsumsi protein kedelai serta konsumsi serat makanan dengan kadar kolesterol total. Semakin tinggi konsumsi protein kedelai dan konsumsi serat makanan maka semakin rendah kadar kolesterol total.Kata Kunci: kadar kolesterol total, protein kedelai, serat makanan