Suci Widya Primadhani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Attention Deficit Hyperactivity Disorder: Diagnosis dan Pendekatan Holistik Suci Widya Primadhani
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 3 (2015): JURNAL AGROMEDICINE
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dikenal dalam bahasa Indonesia dengan sebutan Gangguan Hiperaktif Defisit Perhatian (GHDP). Gangguan ini dikategorikan menjadi 3 tipe yakni inatensi, hiperaktifitas/impulsifitas, dan kombinasi keduanya. Diagnosis terkini ditegakkan melalui kriteria pada Diagnostic and Statistical Manual edisi kelima (DSM-V). Dalam DSM-V kriteria dapat ditegakkan pada anak dan dewasa dengan ADHD. Anak dengan ADHD tentu dapat menjadi masalah bagi perkembangan diri, keluarga dan sosial. Oleh karena itu pendekatan secara holistik diperlukan untuk menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik. Pendekatan ini membutuhkan peran serta dari pelayanan pendidikan, sosial (keluarga) dan fasilitas pelayanan kesehatan. Aspek yang diperhatikan dalam memperbaiki kualitas hidup adalah gangguanfungsi dan peran serta anak, kualitas kehidupan, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan pengambilan keputusan. Pendekatan secara holistik dengan melakukan pendekatan psikososial dapat dijadikan modalitas terapi disamping terapi medikamentosa. [J Agromed Unila 2015; 2(3):226-231]Kata kunci: ADHD, diagnosis ADHD, DSM-V, pendekatan holistik
Tuberkulosis Paru Diperberat dengan Kolangitis Derajat III et causa Kolelitiasis M. Ricky Ramadhian; Suci Widya Primadhani
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sepertiga populasi dunia terinfeksi TB. Kolangitis akut ditandai dengan obstruksi komplit dari duktus biliaris komunis dengan akumulasi tekanan dari material purulent. Ny. S usia 54 tahun datang ke RSUD Ahmad Yani, Metro dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu disertai batuk non produktif, demam dan keringat malam. Riwayat dilakukan USG abdomen dan didiagnosa batu empedu sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, tekanan darah 90/70 mmHg, konjungtiva anemis, sklera ikterik, pemeriksaan fisik paru auskultasi bunyi napas vesikular di kedua lapang paru, ronkhi (+/+) pada bagian apeks. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada right upper quadrant RUQ, shifting dullness. Ekstremitas superior dan inferior ikterik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukosit 11,360/μL,Hb 10,6 g/dL, Ht 29,4 %, LED 46 mm/jam, ureum 61 mg/dL, albumin 1,9 g/dL, SGOT 162 unit/L, SGPT 88 unit/L, bilirubin direk 24,59 mg/dL, bilirubin indirek 11,1 mg/dL, HbsAg nonreaktif. Pemeriksaan USG abdomen kesan asites, kolelitiasis intrahepatal e.c batu CBD multiple. Pasien didiagnosis tuberkulosis paru dengan kolangitis akut grade III et causa kolelitiasis. Terapi farmakologis IVFD RL 20 tpm, meropenem 3x1gram iv, Ciprofloxacin 2x200 gram iv, ranitidin 2x1 gram iv, omeprazole 1x1 gram iv, proliver 3x1 peroral dan OAT stop. Terapi non farmakologis pemasangan NGT, O2 7-10 L/menit, rencana laparotomi. Pada tuberkulosis paru diperberat dengan kolangitis adalah drainase saluran empedu segera dan pemberian antibiotik spektrum luas yang adekuat. Kata kunci: tuberkulosis, tuberkulosis diperberat kolangitis, kolelitiasis, trias charcot, pentad reynold