Fernadya Sylvia Nurindi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Durasi Penggunaan Etambutol Fase Intensif Kategori 1 terhadap Gangguan Persepsi Warna dan Penurunan Tajam Penglihatan pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung Fernadya Sylvia Nurindi; Rani Himayani; Arif Yudho Prabowo; M. Yusran
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etambutol merupakan salah satu jenis obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis. Etambutol memiliki efek samping yaitu neuropati optik toksik yang bermanifestasi pada gangguan persepsi warna dan penurunan tajam penglihatan. Efek samping tersebut berkaitan dengan durasi penggunaan etambutol. Metode penelitian observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Snellen chart dan Farnsworth D-15 Arrangement Test Online. Subjek penelitian berjumlah 41 orang penderita tuberkulosis dewasa yang mendapatkan penatalaksanaan tuberkulosis kategori 1 selama 2 bulan di Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung. Analisis hubungan antara variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Fisher. Terdapat 17,0% responden yang mengalami gangguan persepsi warna dan 24,4% responden mengalami penurunan tajam penglihatan. Hasil dari uji statistik durasi penggunaan etambutol dengan persepsi buta warna didapatkan p value 0,586. Hasil dari uji statistik antara durasi penggunaan etambutol dengan penurunan tajam penglihatan memiliki p value 0,058. Tidak terdapat hubungan antara durasi penggunaan etambutol terhadap gangguan persepsi warna dan penurunan tajam penglihatan pada penderita tuberkulosis di Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung.Kata kunci: durasi penggunaan etambutol, persepsi warna, tajam penglihatan, tuberkulosis