Articles
Hubungan Pemberian Ekstrak Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl) Terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan Dewasa (Mus Musculus, L)
Rani Himayani
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.245 KB)
Hubungan Pemberian Ekstrak Cabe Jawa (piper retrofractum vahl) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan Dewasa (mus musculus, l). Pria menggunakan obat tradisional yang mengandung bahan afrodisiak untuk meningkatkan gairah seksual atau mengobati gangguan seksual. Ekstrak cabe Jawa mengandung bahan afrodisiak yang mempunyai efek androgenik. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah spermatozoa cenderung meningkat jika dibandingkan dengan kelompok kontrol
Hubungan Durasi Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kejadian Katarak di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018
Febri Nadyanti;
Rani Himayani;
Giska Tri Putri;
M Yusran
Essence of Scientific Medical Journal Vol 17 No 1 (2019): Volume 17 No. 1 (Januari-Juni 2019) ESSENTIAL: Essence Of Scientific Medical Jou
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/ESTL.2019.v17.i01.p06
Background: Cataract is one of the complications in type 2 diabetes mellitus caused by the buildup of sorbitol. The factors that influence occurrence of cataract is the duration of suffering type 2 diabetes mellitus. Purpose: The aim of this study was to determine the relationship among duration of type 2 diabetes mellitus with the occurrence of cataract in general hospital RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2018. Method: The design used in this study was observational analytic with a cross-sectional approach. There were 30 samples of patient with type 2 diabetes mellitus in the general hospital RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2018. Samples were chosen by total sampling and the data was analyzed by using chi square. Result: Duration of suffering from type 2 diabetes mellitus >10 years was as much as 40%, while 60% duration was ?10 years. From 30 participants, 53,3% had cataract and 46,7% had no cataract. Duration of suffering type 2 diabetes mellitus was statistically related with the occurrence of cataract with p value = 0,000 (p<0,05). Conclusion: Based on this study, we can conclude that there was a relation between duration of type 2 diabetes mellitus with the occurrence of cataracts in general hospital RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2018. Keywords: Cataract, Duration of Type 2 Diabetes Mellitus, Sorbitol
Hubungan Pekerjaan Terhadap Katarak
Wildan Kautsar Irawan;
Rani Himayani;
Mukhlis Imanto;
Ety Apriliana;
Muhammad Yusran
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 04 Juli (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Katarak adalah penyakit yang merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Penyakit ini merupakan penyakit multifaktorial yang memiliki dampak yang besar terhadap produktivitas seseorang. Angkatan kerja di Indonesia mencapa 140,15 juta orang dengan pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pekerjaan dengan katarak menggunakan metode tinjauan pustaka (literature review). Didapatkan hasil berupa penelitian penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan adanya hubungan antara pekerjaan dengan katarak. Dari beberapa penelitian, disimpulkan bahwa pekerja luar ruangan memiliki kecenderungan lebih besar untuk terkena katarak dan memiliki maturitas lebih tinggi dibandingkan pekerja dalam ruangan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI OSTEOARTHRITIS LUTUT PADA MASYARAKAT DESA BRANTI RAYA LAMPUNG SELATAN
Helmi Ismunandar;
Rani Himayani;
Rasmi Zakiah Oktarlina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.436 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.873
Latar Belakang: Osteoarthritis (OA) adalah penyakit degeneratif pada sendi yang menyebabkan hilangnya kartilago sendi secara progresif. Osteoarthritis adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Penyakit ini bisa menyerang semua sendi, namun sendi di jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung, adalah sendi-sendi yang paling sering terkena. Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya kondisi ini. Tujuan : Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit osteoarthritis pada lutut. Metode: Dilakukan penyuluhan dengan penilaian dilakukan menggunakan pretes dan postes. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 70 orang masyarakat Desa Branti Raya untuk menghadiri penyuluhan. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 60% peserta tidak paham mengenai penyakit osteoarthritis dan 40% telah mengetahui pengetahuan yang cukup mengenai osteoarthritis. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham mengenai osteoarthritis pada lutut. Setelah dilakukan post-test, dari data yang diperoleh semua peserta sudah paham (100%) terhadap osteoarthritis lutut.
Peningkatan Pengetahuan Dan Kesadaran Terhadap Kejadian Mata Merah Pada Anak
Rani Himayani;
Helmi Ismunandar;
Rasmi Zakiah Oktarlina;
Ari Wahyuni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (208.161 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.874
Salah satu gangguan yang sering ditemukan pada mata adalah mata merah, yang terjadi ketika pembuluh darah halus di permukaan mata melebar akibat iritasi, peradangan, infeksi, cedera, atau meningkatnya tekanan bola mata. Keluhan mata merah bisa mengenai semua usia. Mata merah umumnya tidak berbahaya, tetapi ada juga mata merah yang memerlukan penanganan segera untuk menghindari kerusakan pada penglihatan terutama pada anak-anak. Tujuan: Peningkatan pengetahuan dan kesadaran baik anak, orangtua dan guru mengenai pentingnya pemeriksaan berkala pada anak agar segera terdeteksi dini apabila ada kelainan mata merah pada anak. Metode : Penyuluhan dan skreening kelainan mata merah pada anak, meliputi pretest dan post test serta pemeriksaan mata oleh ahli. Hasil : Kegiatan diikuti oleh total 50 orang (anak, orangtua serta guru) Taman Kanak Titah Bunda yang dipilih untuk menghadiri penyuluhan dan skreening mata. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 57% peserta tidak paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah dan 43% telah mengetahui pengetahuan yang cukup mengenai kelainan mata merah. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah. Setelah dilakukan post-test diperoleh semua peserta sudah paham (100%) terhadap kelainan mata merah dan bagaimana pencegahan serta pertolongan pertama.
Peningkatan Pengetahuan Terhadap Gangguan Kesehatan Mata, Telinga Hidung Dan Saluran Pernafasan Yang Berhubungan Dengan Kasus Agromedicine
Rani Himayani;
Helmi Ismunandar;
Mukhlis Imanto;
Rasmi Zakiah Oktarlina;
Ari Wahyuni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2770.654 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.953
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian dan perkebunan. Pekerja yang berada di sektor agrikultur seperti petani atau pekerja diperkebunan, ditemukan beberapa penyakit akibat kerja. Namun, rasio penyakit akibat kerja jauh lebih sulit untuk diukur, karena penyakit pribadi yang dimiliki oleh petani sulit diidentifikasi sebagai penyakit yang berhubungan dengan pekerjaannya. Penyakit akibat kerja cenderung sulit untuk ditegakkan karena terkadang saling tumpang tindih dengan penyakit lain di luar pekerjaan yang diderita oleh pekerja. Tujuan: Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gangguan kesehatan mata, telinga hidung dan saluran pernafasan yang berhubungan dengan kasus agromedicine pada komunitas keluarga dan pekerja di PTPN VII Way Berulu Kabupaten Pesawaran Lampung, sehingga penyakit karena pekerjaan dapat di cegah terutama saat usia produktif dan dilakukan deteksi dini untuk membantu skreening awal penyakit dilingkungan kerja di masyarakat terutama di PTPN VII Way Berulu Kabupaten Pesawaran. Metode : Metode penyuluhan masyarakat dan deteksi dini kesehatan mata, telinga hidung dan saluran pernafasan di PTPN VII Way Berulu. Hasil : Kegiatan diikuti oleh total 40 orang pekerja PTPN VII Way Berulu yang dipilih untuk menghadiri penyuluhan. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 57% peserta tidak paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah/tukak kornea, gangguan pernafasan, rhinitis. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham.
Faktor Risiko Pasien Coronavirus Disease-19 (Covid-19)
Saphira Murfi;
Tri Umiana Sholeha;
Rani Himayani
Medula Vol 12 No 4 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53089/medula.v12i4.581
Coronavirus disease-19 (Covid-19) is a disease caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) virus that has caused a worldwide pandemic and reached Indonesia in March 2020. This disease causes a various clinical manifestations from mild to severe, one of which also depends on risk factors that can exacerbate Covid-19 patients to the point of causing death. Risk factors that are often associated with Covid-19 diseases, such as age, race and ethnicity, gender, obesity, history of hypertension, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), and diabetes mellitus. This is also related to the entry of viruses into the body that uses angiotensin-converting enzyme-2 (ACE-2), causing various risk factors to appear. This article is a literature review that was compiled using articles as references that were used between 2020-2022.
Article Review: Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction With Massage Therapy of The Lacrimal Sac
Farraz Kanya Syahra;
Rani Himayani;
Putu Ristyaning Ayu Sangging
Medula Vol 13 No 5 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53089/medula.v13i5.693
Nasolacrimal duct obstruction is a disorder that is often found in children at the early age of birth. In most cases, the obstruction lies distal to the nasolacrimal duct as a result of a patent Hasner's valve. Epidemiological studies report that the prevalence of congenital nasolacrimal duct obstruction ranges from 5% to 20% in early childhood. Clinical manifestations that can occur as a result of this obstruction are in the form of epiphora or tears that don't drain properly resulting in accumulation and overflow of tears. In addition, symptoms that arise can be erythema on the periorbital skin, upper and lower eyelids due to irritation originating from reflex rubbing due to teardrops and discharge with inadequate drainage. This case can be given conservative therapy in the form of massage of the lacrimal sac which has been proven in many studies with favorable results. This therapy can be given in the absence of further complications such as mucocele or dacryocystitis. Massage therapy used since 1923 is the Crigler Technique. There is a new technique devised by a pediatric ophthalmologist, Philip, who provides new information based on his experience. This writing uses the article review method using several sources obtained from journals and books. This paper aims to determine the understanding and conservative management of congenital nasolacrimal duct obstruction so that the obstruction will disappear and prevent further complications.
Potensi Astragalus Sebagai Terapi Adjuvan Pada Pasien Glomerulonefritis
Alfina Indah Nabila;
Nabila Rayhan Yasmin;
Rani Himayani;
Ramadhan Triyandi
Medula Vol 13 No 5 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53089/medula.v13i5.783
Glomerulonephritis is a medical term used to describe a condition that involves some kidney damages. Glomerulonephritis is an abnormality of the kidney that may lead to end-stage renal disease (ESRD). The current glomerulonephritis therapy is considered not fully effective due to the possibility of additional morbidity and complications that may occur. The use of Astragalus as adjuvant therapy can inhibit the progression of glomerulonephritis. The journals, that was reviewed, obtained from the Google Scholar, Sciencedirect, PubMed, and Springer with a publication year range of 2009-2023. The journals were selected to obtain valid and reliable journals, then do a literature review and article writing. Astragalus membranaceus has a bioactive content that can act as an immunomodulator, antiinflamation, and renoprotector. Astragalus is able to improve kidney function through IL-6 secretion and improve kidney interstitial fibrosis. Administration of Astragalus in combination with conventional therapy can reduce serum creatinine and proteinuria. Astragalus has potential as adjuvant therapy in glomerulonephritis patients.
DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA ERA PANDEMI COVID-19: DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA ERA PANDEMI COVID-19
Okki Muhammad Fajar Muthahhari;
Rani Himayani;
Rizki Hanriko
Medula Vol 13 No 5 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53089/medula.v13i5.784
COVID-19, which spread throughout the world, causing the disease to be declared a pandemic, has affected all aspects of people's lives without exception in the world of education, which was previously conducted face-to-face, now the learning method has changed to online learning. This causes many things to be done by using communication tools as a socializing chain with the surrounding environment. Online education is a new method of learning through networks that has been in place since early 2020, which is one of the steps to reduce the spread of COVID-19. Distance Education can have an impact on students' psychology. This causes many things to be done by using communication tools as a socializing chain with the surrounding environment. Mental health is becoming a problem in the midst of the COVID-19 pandemic, especially for elementary school students. Mental health is constantly changing, creating a variety of major problems that must be resolved. This article aims to determine the mental health of students while undergoing online learning during the COVID-19 pandemic era. The type of review used in this journal is in the form of a literature review of 40 articles found through the NCBI database, PubMed, Google Scholar, only 22 articles were selected from 2020 to 2022. The result of this article is to explain the latest updates regarding the impact of online learning in the era of the COVID-19 pandemic. 19 on mental health.