Isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, perlu dikenalkan kepada siswa sejak dini guna membentuk kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), isu ini dapat dijadikan bahan ajar yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya sebagai sumber belajar IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian dilakukan di TPA Benowo dan SMP Bina Putra Surabaya dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan terdiri dari manajer operasional TPA Benowo, guru IPS, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data meliputi observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi video. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPA Benowo memiliki potensi edukatif yang signifikan, terutama dalam pengenalan pengelolaan sampah modern, kerja sama antarlembaga, dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Respon guru dan siswa menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan di luar kelas memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan bermakna. Namun, terdapat kendala seperti akses yang terbatas serta belum optimalnya kolaborasi antara sekolah dan pengelola TPA. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penguatan kerja sama dan pengembangan materi ajar berbasis lingkungan untuk memaksimalkan peran TPA Benowo sebagai sumber belajar IPS secara berkelanjutan.