Penelitian ini membahas strategi dalam membangun ketahanan ekonomi kelompok perempuan serta keterkaitannya dengan dakwah pengembangan masyarakat Islam. Fokus penelitian diarahkan pada pendampingan komunitas PKK sebagai representasi komunitas perempuan di tingkat dusun. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD), yaitu pendekatan yang berorientasi pada pemanfaatan aset atau potensi yang telah tersedia dalam masyarakat untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Melalui metode ini, strategi yang ditempuh difokuskan pada pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), dan aset sosial yang dimiliki komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui proses pendampingan, komunitas PKK mampu mengidentifikasi aset lokal yang paling potensial, yaitu tanaman kelor. Tanaman ini kemudian diolah menjadi produk teh kelor dengan melibatkan anggota PKK dalam setiap tahapan, mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKK, tetapi juga memberikan tambahan pendapatan yang berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi keluarga. Lebih jauh, penelitian ini memiliki relevansi dengan dakwah pengembangan masyarakat Islam, karena proses pemberdayaan yang dilakukan tidak hanya menekankan aspek ekonomi, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan keberlanjutan berbasis etika Islam. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pendekatan ABCD dapat menjadi strategi efektif dalam membangun kemandirian sekaligus memperkuat dakwah sosial.