Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literasi Pajak sebagai Fondasi Efisiensi dan Pajak Optimal di Indonesia Pandiangan, Lia Oktafriani; Lubis, Sahira Annaba; Febiola, Lilis; Siregar, Joy; Zega, Sri Karwinda
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3600

Abstract

Literasi Pajak merupakan salah satu aspek yang semakin mendapat perhatian dalam upaya memperkuat sistem perpajakan di Indonesia. Berbagai temuan menunjukkan bahwa rendahnya tingkat pemahaman wajib pajak mengenai hak, kewajiban, serta prosedur perpajakan masih menjadi hambatan utama dalam meningkatkan kepatuhan dan efektivitas administrasi pajak. Situasi ini tidak hanya berdampak pada penerimaan negara yang belum optimal, tetapi juga memengaruhi keberhasilan program reformasi perpajakan yang tengah dilakukan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peran literasi pajak secara lebih komprehensif, khususnya dalam kaitannya dengan peningkatan efisien administrasi dan terciptanya sistem perpajakan yang lebih optimal serta berkelanjutan. Penelitian menggunakan metode tinjauan literatur, mencakup hasil penelitian empiris, laporan resmi pemerintah, dan publikasi internasional yang terbit pada kurun waktu 2019-2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa literasi pajak tidak hanya berkontribusi dalam meningkatkan kepatuhan sukarela, tetapi juga membantu menekankan biaya administrasi, mengurangi kesalahan pelaporan, dan memperkuat persepsi keadilan fiskal di mata masyarakat. Selain itu, literasi pajak memainkan peran penting dalam mendukung digitalisasi perpajakan, karena pemahaman yang memadai sangat dibutuhkan agar wajib pajak dapat memanfaatkan layanan berbasis teknologi secara efektif. Temuan ini menegaskan bahwa literasi pajak merupakan fondasi penting untuk menciptakan sistem perpajakan yang efisien, adaptif, dan mampu mengikuti dinamika ekonomi modern. Oleh sebab itu, peningkatan literasi pajak perlu dilakukan melalui edukasi yang lebih terarah, penyederhanaan prosedur, serta penguatan infrastruktur digital yang ramah pengguna.
Pengalaman Produsen Tiongkok dalam Menghadapi Perubahan Permintaan Pasar Global: Transisi dari “Pabrik Dunia” ke “Inovator Global” Alawiyah, Khairani; Febiola, Lilis; Nasution, Nazira Maulidia; Lubis, Andina Febriana; Nasution, Ibtisaam Ashiil Zidane
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan peran industri manufaktur Tiongkok dari posisi sebelumnya sebagai "Pabrik Dunia" menuju peran strategis sebagai "Inovator Global" dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat terhadap permintaan pasar internasional. Perubahan tersebut tidak terlepas dari semakin tingginya tekanan terhadap biaya produksi, tuntutan terkait keberlanjutan, serta kebutuhan akan inovasi teknologi yang semakin mendesak dalam persaingan global. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus serta pendekatan kualitatif untuk menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan oleh perusahaan besar di Tiongkok. Strategi ini mencakup pergeseran model bisnis dari produksi berdasarkan pesanan (OEM) ke produsen menengah (OBM), peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, serta penerapan teknologi Industri 4.0 seperti otomatisasi, Internet of Things , big data , dan kecerdasan buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan nasional seperti Made in China 2025 memiliki peran penting dalam mempercepat proses modernisasi industri dan mendorong inovasi di berbagai sektor manufaktur. Meskipun demikian , hambatan struktural seperti ketergantungan pada teknologi inti, persyaratan standar keberlanjutan global, serta tekanan dari sektor geopolitik tetap menjadi tantangan utama dalam mencapai kemandirian teknologi secara penuh. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Tiongkok dalam melakukan transformasi industri bergantung pada kombinasi inovasi yang berkelanjutan, kerja sama antar pihak terkait, serta komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem teknologi yang solid. Hasil penelitian ini juga memiliki makna penting bagi negara-negara berkembang yang ingin melakukan modernisasi industri berbasis inovasi.