Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etika Kecerdasan Buatan Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis: Implikasi Terhadap Keadilan Dan Transparansi Studi Kasus: Kurangnya Transparansi Di Sektor Fintech (Kasus Kredit Skor Di As) Saragih, Elisa Clara; Febrianti, Gita; Sirait, Melani Manginar; Sari, Yolanda Novita; Alawiyah, Khairani
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 7.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor fintech telah melihat adopsi kecerdasan buatan (AI) mengubah cara pengambilan keputusan, terutama dalam hal proses penilaian kredit yang lebih cepat dan berbasis data. Namun, ada masalah etika yang terkait dengan penggunaan AI, terutama yang berkaitan dengan transparansi dan keadilan dalam proses pengambilan keputusan. Artikel ini membahas bagaimana penggunaan AI dalam sistem kredit sektor fintech, terutama di Amerika Serikat, mempengaruhi transparansi dan mungkin menyebabkan diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Artikel ini menyarankan implementasi solusi seperti Artificial Intelligence (XAI), audit bias berkala, dan peraturan yang lebih ketat untuk menciptakan sistem yang lebih transparan dan adil berdasarkan analisis data empiris dan studi kasus yang ada.
Pengalaman Produsen Tiongkok dalam Menghadapi Perubahan Permintaan Pasar Global: Transisi dari “Pabrik Dunia” ke “Inovator Global” Alawiyah, Khairani; Febiola, Lilis; Nasution, Nazira Maulidia; Lubis, Andina Febriana; Nasution, Ibtisaam Ashiil Zidane
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan peran industri manufaktur Tiongkok dari posisi sebelumnya sebagai "Pabrik Dunia" menuju peran strategis sebagai "Inovator Global" dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat terhadap permintaan pasar internasional. Perubahan tersebut tidak terlepas dari semakin tingginya tekanan terhadap biaya produksi, tuntutan terkait keberlanjutan, serta kebutuhan akan inovasi teknologi yang semakin mendesak dalam persaingan global. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus serta pendekatan kualitatif untuk menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan oleh perusahaan besar di Tiongkok. Strategi ini mencakup pergeseran model bisnis dari produksi berdasarkan pesanan (OEM) ke produsen menengah (OBM), peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, serta penerapan teknologi Industri 4.0 seperti otomatisasi, Internet of Things , big data , dan kecerdasan buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan nasional seperti Made in China 2025 memiliki peran penting dalam mempercepat proses modernisasi industri dan mendorong inovasi di berbagai sektor manufaktur. Meskipun demikian , hambatan struktural seperti ketergantungan pada teknologi inti, persyaratan standar keberlanjutan global, serta tekanan dari sektor geopolitik tetap menjadi tantangan utama dalam mencapai kemandirian teknologi secara penuh. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Tiongkok dalam melakukan transformasi industri bergantung pada kombinasi inovasi yang berkelanjutan, kerja sama antar pihak terkait, serta komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem teknologi yang solid. Hasil penelitian ini juga memiliki makna penting bagi negara-negara berkembang yang ingin melakukan modernisasi industri berbasis inovasi.