Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Tingkat Kepatuhan Pajak UMKM di Indonesia Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19 Silalahi, Cantika Sarma Seicilia; Simangunsong, Heny Desiana; Lubis, Andina Febriana; Sihombing , Posma Esveransa; Nasution , Nazira Maulidia
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3512

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika kepatuhan pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dalam kurun waktu 2019 hingga 2024, yang mencakup periode sebelum dan pasca pandemi COVID-19. Melalui analisis data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Direktorat Jenderal Pajak, studi ini menemukan adanya tren peningkatan kepatuhan meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi yang signifikan. Proporsi pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) secara tepat waktu mengalami kenaikan dari 57% pada tahun 2019 menjadi 68% di tahun 2024. Sementara itu, tingkat ketepatan waktu dalam pembayaran pajak juga menunjukkan perbaikan, dari 60% menjadi 72% pada periode yang sama. Fenomena peningkatan ini didorong oleh dua faktor utama, yaitu percepatan digitalisasi sistem perpajakan dan implementasi berbagai kebijakan insentif, seperti tarif PPh Final UMKM sebesar 0,5%. Namun demikian, temuan ini juga mengungkap bahwa sekitar 30% UMKM masih belum dapat memenuhi kewajiban perpajakannya secara penuh hingga tahun 2024. Kendala yang dihadapi mayoritas berasal dari terbatasnya pemahaman terhadap regulasi perpajakan, kesenjangan akses teknologi digital, serta persepsi masyarakat mengenai manfaat pembayaran pajak yang dinilai belum optimal. Implikasi dari penelitian ini menekankan bahwa strategi pemerintah kedepannya perlu lebih komprehensif, tidak hanya berfokus pada pemberian insentif, tetapi juga memperkuat program edukasi yang masif dan pemerataan infrastruktur digital. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem perpajakan yang lebih inklusif dan mudah dipahami oleh seluruh pelaku UMKM.
Pengalaman Produsen Tiongkok dalam Menghadapi Perubahan Permintaan Pasar Global: Transisi dari “Pabrik Dunia” ke “Inovator Global” Alawiyah, Khairani; Febiola, Lilis; Nasution, Nazira Maulidia; Lubis, Andina Febriana; Nasution, Ibtisaam Ashiil Zidane
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan peran industri manufaktur Tiongkok dari posisi sebelumnya sebagai "Pabrik Dunia" menuju peran strategis sebagai "Inovator Global" dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat terhadap permintaan pasar internasional. Perubahan tersebut tidak terlepas dari semakin tingginya tekanan terhadap biaya produksi, tuntutan terkait keberlanjutan, serta kebutuhan akan inovasi teknologi yang semakin mendesak dalam persaingan global. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus serta pendekatan kualitatif untuk menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan oleh perusahaan besar di Tiongkok. Strategi ini mencakup pergeseran model bisnis dari produksi berdasarkan pesanan (OEM) ke produsen menengah (OBM), peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, serta penerapan teknologi Industri 4.0 seperti otomatisasi, Internet of Things , big data , dan kecerdasan buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan nasional seperti Made in China 2025 memiliki peran penting dalam mempercepat proses modernisasi industri dan mendorong inovasi di berbagai sektor manufaktur. Meskipun demikian , hambatan struktural seperti ketergantungan pada teknologi inti, persyaratan standar keberlanjutan global, serta tekanan dari sektor geopolitik tetap menjadi tantangan utama dalam mencapai kemandirian teknologi secara penuh. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Tiongkok dalam melakukan transformasi industri bergantung pada kombinasi inovasi yang berkelanjutan, kerja sama antar pihak terkait, serta komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem teknologi yang solid. Hasil penelitian ini juga memiliki makna penting bagi negara-negara berkembang yang ingin melakukan modernisasi industri berbasis inovasi.