Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Resilience in Adversity: Studi Deskriptif Resiliensi pada Individu Emerging Adulthood dengan Pengalaman Adverse Childhood Experiences Afifah Aminova; Raras Sutatminingsih; Josetta M.R. Tuapattinaja
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat resiliensi pada individu emerging adulthood yang memiliki pengalaman Adverse Childhood Experiences (ACEs). Masa emerging adulthood (usia 18–25 tahun) merupakan periode transisi yang rentan terhadap tekanan psikologis, terutama pada individu dengan pengalaman masa kecil yang penuh adversitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Partisipan berjumlah 167 individu berusia 18–25 tahun yang berdomisili di Kota Medan dan memiliki pengalaman ACEs minimal satu kategori. Instrumen yang digunakan meliputi ACE-IQ (WHO) dan Connor–Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan tabulasi silang dengan bantuan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat resiliensi tinggi (63,5%) meskipun mayoritas mengalami empat atau lebih kategori ACEs (64,7%). Uji Chi-square menunjukkan adanya perbedaan distribusi signifikan antara jumlah ACEs dan tingkat resiliensi (p = .001), serta perbedaan berdasarkan jenis kelamin (p = .026), di mana laki-laki memiliki resiliensi lebih tinggi dibandingkan perempuan. Temuan ini menegaskan peran resiliensi sebagai faktor pelindung penting bagi penyintas ACEs di masa emerging adulthood
Pengaruh Gaya Humor terhadap Resiliensi pada Individu yang Berduka akibat Kematian Bunga F.M. Sibarani; Hasnida; Josetta M.R. Tuapattinaja
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3720

Abstract

Kematian dari orang yang dikasihi adalah salah satu bentuk kehilangan yang dapat menjadi pengalaman paling menyakitkan dalam hidup seseorang. Pada beberapa individu yang berduka, kedukaan ini dapat berpotensi menjadi rumit, kompleks dan kronis, menyebabkan tekanan emosional yang signifikan serta gangguan yang dapat berlangsung bertahun-tahun setelah kematian. Resiliensi muncul untuk meringankan tekanan psikologis dalam menghadapi peristiwa kehilangan akibat kematian, mempertahankan kondisi yang stabil dalam menghadapi kesedihan dan mempertahankan tingkat fungsi fisik dan psikologis yang sehat. Untuk menjadi resilien maka dibutuhkan mekanisme koping dalam mengatasi ketegangan akibat peristiwa kehilangan, misalnya seperti dengan mengunakan humor yang juga mampu untuk mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh gaya humor terhadap resiliensi pada individu yang berduka karena kehilangan akibat kematian. Metode yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan 230 partisipan. Instrumen penelitian meliputi CD-RISC25 dan Humor Styles Questionnaire yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil menunjukkan gaya humor (affiliative, self-enhancing, aggressive, dan self-defeating) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap resiliensi sebesar 28.6% dengan F(4,230) = 22.554 , p < .001.