This research investigates the flexural strength of Reactive Powder Concrete (RPC) reinforced with micro steel fibers and designed without coarse aggregates. RPC is an advanced cementitious composite characterized by its dense matrix and ultra-high compressive strength, achieved through the use of ultra-fine materials such as quartz sand, silica fume, and marble powder. The addition of micro steel fibers is intended to enhance the flexural capacity and ductility of the concrete. A total of six beam specimens measuring 100 × 100 × 400 mm were tested using the third-point loading method in accordance with ASTM C78. All specimens underwent steam curing for 28 days. The results show that fiber-reinforced RPC significantly improves flexural performance, with values exceeding 300 MPa and compressive strengths averaging above 80 MPa. These findings suggest that fiber-reinforced RPC offers a promising alternative for high-performance structural applications and has strong potential for implementation in Indonesia due to the local availability of raw materials and compatible production methods. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat lentur beton Reactive Powder Concrete (RPC) yang diperkuat dengan serat baja dan tidak menggunakan agregat kasar. RPC merupakan jenis beton inovatif yang memiliki kepadatan tinggi dan kuat tekan sangat tinggi karena menggunakan material berukuran sangat halus seperti pasir kuarsa, silica fume, dan tepung marmer. Penambahan serat baja mikro dalam campuran RPC dilakukan untuk meningkatkan kekuatan lentur dan daktilitas beton. Pengujian dilakukan terhadap enam sampel balok berukuran 100 × 100 × 400 mm dengan metode third-point loading sesuai standar ASTM C78. Perawatan dilakukan selama 28 hari dengan metode uap panas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan serat baja dalam RPC mampu meningkatkan kekuatan lentur secara signifikan, mencapai nilai di atas 300 MPa, dengan kuat tekan rata-rata di atas 60 MPa. Temuan ini menunjukkan bahwa RPC berserat dapat menjadi alternatif beton struktural berkinerja tinggi yang layak dikembangkan di Indonesia karena ketersediaan bahan dan peralatan lokal yang mendukung.