PT. Karya Pacific Tehnik Shipyard adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan dan perawatan kapal. Beberapa aktivitas perbaikan kapal memiliki potensi bahaya tinggi, terutama pada proses replating, sandblasting, dan painting. Diketahui bahwa kecelakaan kerja yang pernah atau berpotensi terjadi mencakup risiko terkena percikan api, sinar las, terhirup asap las, jatuh dari ketinggian, gangguan pernapasan akibat paparan debu abrasif dan iritasi kulit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan menentukan pengendalian yang tepat dengan menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control (HIRADC), serta melakukan analisis akar masalah dengan diagram fishbone dan mengevaluasi kelayakan pengendalian menggunakan pendekatan Benefit-Cost Ratio. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan pihak HSE serta supervisor. Hasil penelitian menunjukkan persentase risiko ekstrem sebesar 2,70%, risiko tinggi 27,03%, risiko sedang 59,46%, dan risiko rendah 10,81%. Pengendalian awal seperti penggunaan APD dan izin kerja panas sudah di terapkan, namun belum optimal. Oleh karena itu, direkomendasikan pengendalian tambahan berupa penambahan APAR, APAB dan Hydrant, pengendalian tanggap darurat kebakaran, edukasi, sosialisasi dan budaya keselamatan kerja, pengendalian operasional alat potong, pendampingan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja, serta evaluasi K3. Nilai BCR > 1 pada penambahan APAR, APAB dan Hydrant menunjukkan bahwa pengendalian tersebut layak diterapkan untuk menurunkan risiko dan meningkatkan keselamatan kerja.