Artikel ini membahas tentang fenomena perkembangan paham intoleransi khususnya dalam beragama. Penelitian ini bertujuan untuk mencari masukan dan menggambarkan fenomena paham intoleransi yang sudah marak terjadi di Indonesia khusunya bagi generasi milineal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (qualitative method), yaitu kualitatif dengan jenis deskriptif dan penelitian lapangan (field research), di mana peneliti melakukan diskripsi. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 Mahasiswa Pascasarjana dari berbagai konsentrasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mencari pengertian atau definisi pengertian yang relevan dengan suatu fenomena dalam konteks tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan moderasi beragama sangat penting diterapkan bagi generasi milenal, karena generasi milenial adalah generasi yang akan mewarnai bangsa Indonesia mendatang. This article discusses the phenomenon of the growth of intolerance, especially in religious beliefs. The study aims to seek insights and depict the widespread phenomenon of intolerant ideologies in Indonesia, particularly among the millennial generation. The research employs a qualitative-method approach, combining qualitative descriptive methods with field research, where the researcher provides descriptions. Data collection in this study involves observation and interviews. The subjects of this study are eight postgraduate students from various concentrations. This is a qualitative research study, focusing on understanding or defining meanings relevant to a phenomenon in a specific context. The study concludes that education in religious moderation is crucial for the millennial generation, as they are the ones who will shape the future of Indonesia.