Rabi’atul Hidayati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STEREOTIP MASYARAKAT SUKU SASAK TERHADAP PENDIDIKAN TINGGI PEREMPUAN(STUDI DI DESA ANJANI) Rabi’atul Hidayati; Muhammad Ramdani Nur; Moh. Nasir
Maulana Atsani: Jurnal Pendidikan Multidisipliner Vol. 1 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Pusat Kajian dan Pengembangan Publikasi Ilmiah (PKPPI) Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/asjwja12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stereotip masyarakat Suku Sasak Desa Anjani terhadap pendidikan tinggi perempuan dan faktor yang membentuk stereotip tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian di Desa Anjani dengan subjek penelitian masyarakat dan perangkat desa setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara terbuka, observasi dan dokumentasi. Pendidikan tinggi sangatlah penting untuk semua gender baik laki-laki maupun perempuan, karena dengan belajar hingga ke pendidikan tinggi dapat meningkatkan pemahaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan, soft skill maupun hard skill. Penelitian ini didasari oleh observasi peneliti, yaitu ketika seorang perempuan hendak melanjutkan studi ke pendidikan tinggi pasti menemukan komentar dan kritik non-konstruktif dari masyarakat, dimana masyarakat belum mengenal arti pentingnya pendidikan tinggi, sementara di Desa Anjani sudah terdapat perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip masyarakat Suku Sasak asli Anjani terhadap pendidikan tinggi perempuan sebagian besar positif artinya mereka mendukung anak-anak perempuan tetap berpendidikan tinggi supaya mereka tidak mengalami kepedihan dan kesengsaraan hidup seperti halnya yang dialami orang tua mereka dan agar mereka mampu mengangkat derajat orang tua dan keluarga. Walaupun demikian, masih ada beberapa masyarakat yang berstereotip negatif dikarenakan beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, pola pikir dan lingkungan sosial, faktor nikah muda, minat, dan sebagainya.