Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Model Sudu Overlap dan Helix pada Proses Inisiasi Putaran Turbin Savonius Kris Witono; Moh. Nasir; Elka Faizal; Hangga Wicaksono; Bayu Pranoto
Otopro Vol 15 No 1 Nov 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v15n1.p27-31

Abstract

This research proposes a new model of overlap and helix blade shape. The overlap shape of the blades gives room to the air flow shortly after pounding the blades. Air flow direction is strived to be able to push the next blade so that the process of the turbine blade rotation becomes more effective. While the helix model is expected to produce a more efficient turbine rotation due to its multilevel shape. The wind speeds tested were 2 m / s, 4 m / s, and 6 m / s. Turbine speed rotation data retrieval is carried out at each additional time. The overlap blade has a greater angular velocity value of 9.4 rad / s at 2 m / s wind speed, 21.9 rad / s at 4 m / s wind speed, and 29.8 rad / s at 6 m / s wind speed.Turbines with multilevel helix blades have a higher level of stability compared to overlap blades. This is because there are two levels of turbine blades which have an angle difference of 600 which can receive more stable wind collisions. However, due to the smaller cross-sectional area of the helix blade turbine (ie 50% of the overlap blade) the effective impact area on the blade is also getting smaller. So that the energy that can be converted is also relatively smaller than the overlapping blade.
Strategi Pemberdayaan Sekolah sebagai Upaya Peningkatan Manajemen Pendidikan Moh. Nasir; Ady Alfan Mahmudinata; Hafidulloh; Miftah Ulya; Fauzan Akmal Firdaus
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/mbznza39

Abstract

Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan suatu negara, dan manajemen pendidikan yang efektif menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini mengeksplorasi strategi pemberdayaan sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan manajemen pendidikan di Indonesia. Dengan menggabungkan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan analisis studi kasus untuk memahami implementasi strategi pemberdayaan di beberapa sekolah menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi sekolah dan pengembangan kepemimpinan adalah elemen kritis dalam meningkatkan manajemen pendidikan. Otonomi memberikan kebebasan kepada sekolah untuk merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan lokal. Kepemimpinan yang efektif, terutama oleh kepala sekolah, menjadi katalisator untuk merangsang inovasi dan motivasi staf pendidik. Tantangan dalam manajemen pendidikan, seperti keterbatasan sumber daya dan perubahan kurikulum yang dinamis, memerlukan solusi yang terpadu. Pemberdayaan sekolah, dengan fokus pada keterlibatan guru, orang tua, dan masyarakat, muncul sebagai solusi yang potensial. Melalui program pelatihan dan pengembangan, guru dapat mengatasi tantangan teknologi dan memperbarui keterampilan pedagogis mereka. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup perlunya dukungan pemerintah dalam penyusunan kebijakan yang mendukung pemberdayaan sekolah, pelatihan kepemimpinan yang lebih baik, dan kolaborasi yang lebih erat antara lembaga pendidikan dan industri. Rancangan program pemberdayaan sekolah juga diusulkan sebagai landasan konkrit untuk implementasi strategi ini.
Tafsir Tarbawi terhadap Surah Al-Mumtahanah Ayat 8–9: Pendidikan Karakterdalam Konteks Hubungan Sosial Moh. Nasir
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 2 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to interpret Tarbawi's interpretation of Surah Al-Mumlahanah Verses 8–9: Character Education in the Context of Social Relations. The method used in this research is a literature review. Tarbawi's Tafsir findings on Surah Al-Mumlahanah verses 8–9 emphasize the importance of the character of education in forming just, tolerant and civilized social attitudes in social life. These verses teach that Islam does not prohibit its followers from doing good and being fair to non-Muslims who do not fight or expel Muslims, and even encourage the realization of harmonious social relations. On the other hand, Islam strictly prohibits building loyalty and closeness with parties who are hostile to and oppress Muslims. From the perspective of Tafsir Tarbawi, these values ​​are an important basis for the character of education, especially in forming individuals who are able to distinguish between compassion and the principle of firmness, as well as upholding the values ​​of justice, empathy and wisdom in social interactions across religions and cultures.
Strategi Guru Pengabdian dalam Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Mahasantriwati Universitas Al-Amien Prenduan Rauhul Maani; Moh. Nasir
Values: Jurnal Kajian Islam Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/values.v2i5.122

Abstract

Pondok pesantren berperan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian santri, dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai bagian dari pengembangan akhlak dan spritualitas. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian mahasantri yang belum sepenuhnya disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan kewajiban mereka. Di UNIA Prenduan, setiap guru pengabdian memiliki strategi yang berbeda-beda dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab mahasantri, karena disiplin dan tanggung jawab merupakan sikap keunggulan yang terbangun dari ajaran Islam dan nilai luhur budaya Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang diterapkan guru pengabdian dalam pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab mahasantri UNIA Prenduan dan apa saja kendala yang dihadapi oleh guru pengabdian dalam pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab mahasantri UNIA Prenduan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, dimana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data utama adalah guru pengabdian periode 2024-2025.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru pengabdian mempunyai strategi yang berbeda-beda dalam pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab mahasantri, diantaranya yaitu dari segi strategi perbuatan yang meliputi: menegakkan peraturan, pengawasan dan pendekatan terhadap mahasantri, memberikan tauladan yang baik, hukuman dan sanksi. Adapun dari segi strategi ucapan meliputi: nasihat dan motivasi. Adapun kendala yang dihadapi yaitu dari faktor intenal meliputi: tidak ada kesadaran dari diri mahasantri sendiri, anak yang susah diatur dan merasa bosan dengan aturan, perbedaan latar belakang anak baik dari sisi emosional maupun pengalaman hidupnya. Sedangkan dari faktor eksternal meliputi: Sebagian pengurus yang melanggar aturan sehingga memberikan contoh yang tidak baik, keterbatasan waktu dan kurangnya totalitas guru pengabdian dalam mengontrol sehingga mahasantri merasa lebih bebas, dan pengaruh dari teman yang kurang baik.  
STEREOTIP MASYARAKAT SUKU SASAK TERHADAP PENDIDIKAN TINGGI PEREMPUAN(STUDI DI DESA ANJANI) Rabi’atul Hidayati; Muhammad Ramdani Nur; Moh. Nasir
Maulana Atsani: Jurnal Pendidikan Multidisipliner Vol. 1 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Pusat Kajian dan Pengembangan Publikasi Ilmiah (PKPPI) Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/asjwja12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stereotip masyarakat Suku Sasak Desa Anjani terhadap pendidikan tinggi perempuan dan faktor yang membentuk stereotip tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian di Desa Anjani dengan subjek penelitian masyarakat dan perangkat desa setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara terbuka, observasi dan dokumentasi. Pendidikan tinggi sangatlah penting untuk semua gender baik laki-laki maupun perempuan, karena dengan belajar hingga ke pendidikan tinggi dapat meningkatkan pemahaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan, soft skill maupun hard skill. Penelitian ini didasari oleh observasi peneliti, yaitu ketika seorang perempuan hendak melanjutkan studi ke pendidikan tinggi pasti menemukan komentar dan kritik non-konstruktif dari masyarakat, dimana masyarakat belum mengenal arti pentingnya pendidikan tinggi, sementara di Desa Anjani sudah terdapat perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stereotip masyarakat Suku Sasak asli Anjani terhadap pendidikan tinggi perempuan sebagian besar positif artinya mereka mendukung anak-anak perempuan tetap berpendidikan tinggi supaya mereka tidak mengalami kepedihan dan kesengsaraan hidup seperti halnya yang dialami orang tua mereka dan agar mereka mampu mengangkat derajat orang tua dan keluarga. Walaupun demikian, masih ada beberapa masyarakat yang berstereotip negatif dikarenakan beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, pola pikir dan lingkungan sosial, faktor nikah muda, minat, dan sebagainya.