Penelitian ini menelaah hubungan timbal balik antara strategi pembelajaran dan kesehatan mental guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Di era pendidikan abad ke-21, guru dihadapkan pada tuntutan kompleks: menguasai pedagogi modern, beradaptasi dengan perkembangan teknologi, serta menjaga keseimbangan kesejahteraan psikologis. Kesehatan mental yang stabil menjadi fondasi penting bagi guru untuk menumbuhkan suasana belajar yang suportif, kreatif, dan bermakna. Kajian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka yang bersumber dari berbagai literatur ilmiah dan hasil penelitian terdahulu. Temuan menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik seperti pembelajaran humanistik, berdiferensiasi, kolaboratif, berbasis proyek, dan reflektif mampu memperkuat kesejahteraan emosional dan profesional guru. Strategi tersebut memberikan ruang bagi otonomi, rasa bermakna, dan dukungan sosial yang berkontribusi terhadap kesehatan mental positif. Sebaliknya, guru dengan kondisi psikologis yang baik lebih mampu mengimplementasikan strategi pembelajaran secara kreatif, adaptif, dan berkelanjutan. Interaksi dua arah antara strategi pembelajaran dan kesehatan mental ini menghasilkan sinergi yang memperkuat kualitas iklim kelas serta hubungan interpersonal di sekolah. Dengan demikian, perhatian terhadap aspek kesejahteraan guru bukan sekadar isu personal, melainkan bagian integral dari pembangunan ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan berdaya tahan. Dukungan institusional, pelatihan berkelanjutan, serta budaya kerja yang empatik diperlukan untuk memastikan guru dapat berkembang secara profesional sekaligus sejahtera secara mental