Kompetensi literasi dan numerasi memiliki peran krusial untuk pendidikan dasar yang sangat mempengaruhi pencapaian akademik dan kehidupan sehari-hari siswa. Berdasarkan temuan PISA 2023, kompetensi literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada pada level rendah dengan skor rata-rata 366, yang berada di bawah standar internasional. Riset ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran FIVES (Fakta, Inferensi, Kosakata, Pengalaman, Ringkasan) terhadap peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa kelas lima sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan kuasi eksperimen pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sampel penelitian terdiri dari 25 siswa yang dipilih secara purposif, dengan 14 siswa sebagai kelompok eksperimen di UPTD SDN Kali Pasir dan 11 siswa kelompok kontrol di UPTD SDN 1 Tegal Ombo, Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur. Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen tes kemampuan literasi dan numerasi serta observasi pembelajaran. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas, homogenitas, uji t berpasangan, dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model FIVES memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan kompetensi literasi (rata-rata kenaikan 16,50 poin, t = -22,778, p = 0,000) dan numerasi (rata-rata kenaikan 17,00 poin, t = -24,731, p = 0,000). Secara bersamaan, model ini juga meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulannya, model pembelajaran FIVES efektif meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi melalui integrasi proses kognitif yang sistematis. Model ini direkomendasikan sebagai alternatif inovatif dalam pembelajaran di sekolah dasar.