Latar Belakang : Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang mengalami kerugian dan dampak buruk dari bencana, terutama ketika bencana terjadi selama jam sekolah. Budaya keselamatan di sekolah merupakan fondasi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan terlindungi. Budaya keselamatan ini tidak hanya mencakup tindakan pencegahan dan respons terhadap bencana, tetapi juga melibatkan upaya yang sistematis dan terintegrasi untuk melindungi seluruh komunitas sekolah dari berbagai risiko Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kebijakan K3, pelatihan K3, penilaian risiko, dan kesadaran berperilaku k3 dengan penerapan mitigasi bencana Methods: Penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional. Populasi pada penelitian ini ialah warga sekolah yaitu, kepala sekolah, guru, staf, dan petugas keamanan sekolah dengan jumlah sampel 101 responden Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kebijakan K3 dengan penerapan mitigasi bencana di sekolah dengan (p=0,002), ada hubungan pelatihan k3 dengan penerapan mitigasi bencana disekolah dengan (p=0,002), ada hubungan saran keselamatan dengan penerapan mitigasi bencana disekolah dengan (p=0,002), dan tidak hubungan (p=0,727)kesadaran berperilaku K3 dengan penerapan mitigasi bencana disekolah. Kesimpulan: terdapat hubungan kebijakan K3, pelatihan K3, dan sarana keselamatan terhadap penerapan mitigasi bencana serta tidak terdapat hubungan antara kesadaran berperilaku k3 terhadap penerapan mitigasi bencana. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan budaya keselamatan sekolah dan penerapan mitigasi bencana di lingkungan sekolah sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan sehat.