Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Brand Image, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk KFC Cabang ITC Kopo Kota Bandung Sabrina Maharani; Arie Hendra Saputro
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2741

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh brand image, harga, dan inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk KFC Cabang ITC Kopo melalui platform ShopeeFood. Latar belakang penelitian ini didasari oleh penurunan penjualan KFC ITC Kopo dibandingkan cabang lain di tengah perkembangan pesat layanan pesan-antar digital. Kajian pustaka menyoroti pentingnya citra merek, persepsi harga, dan inovasi produk sebagai faktor krusial dalam perilaku pembelian konsumen. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan sampel 100 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan brand image dan inovasi produk berpengaruh positif signifikan, sedangkan harga berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pembelian. Ketiga variabel tersebut secara simultan menjelaskan 88,6% variasi keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan penelitian menegaskan perlunya penguatan citra merek, strategi harga kompetitif, dan peningkatan inovasi produk untuk mempertahankan daya saing KFC di platform digital. Temuan ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam pengembangan strategi pemasaran Quick Service Restaurant di era digital.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Remaja Memilih Gaya Hidup Punk Sebagai Upaya Pencarian Jati Diri Di Jalan Medan-Sampali Sani Susanti; Sabila Alvina; Cika Mufhida; Putri Dia Sakina; Sabrina Maharani
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the factors influencing adolescents to join the punk subculture as a form of self-expression, their survival strategies, and the perceptions of the local community toward street punk youth in Medan. A qualitative descriptive approach was employed, with eight main subjects aged 17–25 years who reside on Jalan Medan–Sampali and approximately 300 local community members. Data were collected through in-depth interviews, observations, and field documentation, then analyzed thematically and verified through triangulation. The findings indicate that adolescents join the punk community to seek identity, freedom of expression, and social solidarity. Street punk youth demonstrate survival strategies through mobility, informal economic activities, and the application of the DIY (“do it yourself”) principle. Community perceptions are mixed; some appreciate their creativity and solidarity, while others are concerned about potential disruptions to public order. These results provide insights into the social dynamics of street punk subcultures and the interaction between adolescents and the local community. Keywords: punk youth, subculture, street adolescents, identity, social solidarity   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi remaja memilih subkultur punk sebagai wadah ekspresi diri, strategi bertahan hidup mereka, dan persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan anak punk jalanan di Medan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan subjek utama delapan anak punk berusia 17–25 tahun yang menetap di Jalan Medan–Sampali, serta masyarakat sekitar yang jumlahnya sekitar 300 jiwa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi lapangan, kemudian dianalisis secara tematik dan diverifikasi melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja bergabung dengan komunitas punk karena mencari identitas, kebebasan berekspresi, dan solidaritas sosial. Anak punk menunjukkan strategi bertahan hidup melalui mobilitas, kegiatan ekonomi informal, serta penerapan prinsip DIY (“do it yourself”). Persepsi masyarakat beragam; sebagian menghargai kreativitas dan solidaritas mereka, sementara sebagian lain mengkhawatirkan potensi gangguan ketertiban. Temuan ini memberikan wawasan tentang dinamika sosial subkultur punk jalanan serta interaksi antara remaja dan masyarakat lokal. Kata kunci: anak punk, subkultur, remaja jalanan, identitas, solidaritas social