Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Keluarga sebagai Fondasi Utama dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Anak Mukhtar, Sa'idul; Faishol Shidiq; Haerul Kusuma; Muhammad Zahran Rafli
Jurnal Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1 No 01 (2025): Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
Publisher : Jurnal Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan pendidikan karakter anak menjadi isu penting di tengah tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan pergeseran nilai sosial yang semakin kompleks. Berbagai fenomena seperti meningkatnya kenakalan remaja, rendahnya kedisiplinan, dan menurunnya moralitas menegaskan pentingnya lingkungan terdekat dalam menginternalisasikan nilai karakter sejak dini. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam peran keluarga sebagai fondasi utama dalam pembentukan pendidikan karakter anak serta menelusuri faktor pendukung, hambatan, dan strategi optimalisasi yang dapat diterapkan di era modern. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan orang tua dari keluarga dengan anak usia 6–18 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga, khususnya orang tua, berperan sebagai lingkungan pertama dan utama dalam menanamkan nilai moral, sosial, dan spiritual kepada anak melalui keteladanan, pembiasaan, nasihat, komunikasi, dan pengawasan. Keterlibatan aktif kedua orang tua, pola asuh demokratis, serta interaksi yang hangat terbukti efektif dalam membentuk karakter positif anak. Namun, penelitian juga menemukan sejumlah kendala, seperti keterbatasan waktu orang tua, kurangnya pemahaman pola asuh efektif, dan pengaruh teknologi digital yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat menjadi strategi penting untuk memperkuat pendidikan karakter secara berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan bahwa keluarga merupakan pusat utama pembentukan karakter anak, namun keberhasilan optimal membutuhkan pendekatan adaptif yang relevan dengan perkembangan zaman..
Pengaruh Kebiasaan Begadang Terhadap Kinerja Dan Kedisiplinan Pendidik Dalam Manajemen Pendidikan Islam Tabriani Tabriani; Haerul Kusuma; Abbas Albangkiy; Mifedwil Jandra
El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah Vol 1 No 01 (2025): El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah
Publisher : El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji kebiasaan begadang yang semakin berkembang di kalangan pendidik, suatu fenomena yang semakin dipengaruhi oleh beban kerja, tuntutan administratif, serta aktivitas sosial-keagamaan. Isu ini penting karena berdampak pada dua aspek krusial dalam manajemen pendidikan Islam, yaitu kinerja guru dan kedisiplinan, yang merupakan indikator utama mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan sepuluh pendidik dari lembaga pendidikan Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik Braun dan Clarke (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas begadang yang sering tanpa manajemen waktu yang baik menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, keterlambatan, serta menurunnya produktivitas. Sebaliknya, begadang yang didorong oleh alasan profesional atau spiritual justru dapat memperkuat komitmen kerja dan rasa tanggung jawab pendidik. Nilai-nilai Islam seperti amanah (dapat dipercaya), itqan (profesionalisme), dan mujahadah (kesungguhan) berperan sebagai unsur penyeimbang yang membantu pendidik menjaga kedisiplinan dan kinerja meskipun waktu istirahat berkurang. Temuan ini menegaskan bahwa persoalan begadang tidak semata-mata bersifat fisiologis, tetapi juga bermuatan moral dan manajerial, yang mencerminkan cara pendidik menyeimbangkan tugas profesional dan spiritualitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen waktu yang efektif dan kesadaran spiritual harus menjadi landasan utama dalam manajemen pendidikan Islam guna membentuk pendidik yang disiplin, produktif, dan berlandaskan etika.