Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Karakter Islam Berorientasi Fitrah: Studi Komprehensif Berbasis Kepustakaan Saputra, Andi Eka; Muhammad Abid Alhafizh; Lalu M. Dendi; Abbas Albangkiy
Jurnal Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1 No 01 (2025): Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
Publisher : Jurnal Ar-Ruhul Ilmi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep pendidikan karakter berbasis fitrah dalam perspektif Islam melalui pendekatan studi kepustakaan. Fitrah dipahami sebagai potensi dasar manusia yang mencakup aspek spiritual, moral, kognitif, dan sosial, sehingga menjadi landasan filosofis dan pedagogis yang kuat bagi pengembangan karakter peserta didik. Kajian literatur klasik dan kontemporer menunjukkan bahwa pendidikan berbasis fitrah tidak hanya menekankan pengajaran nilai, tetapi menyoroti pentingnya aktivasi potensi bawaan tersebut melalui proses pembelajaran yang reflektif, humanis, dan berorientasi pada pembiasaan perilaku. Studi ini menemukan bahwa integrasi nilai dalam kurikulum merupakan langkah kunci untuk memastikan pendidikan karakter berjalan secara menyeluruh di semua mata pelajaran. Selain itu, peran guru mengalami transformasi signifikan dari sekadar penyampai materi menjadi teladan moral, pendamping perkembangan fitrah, dan fasilitator pengalaman nilai yang membentuk karakter. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa implementasi pedagogis berbasis fitrah memerlukan strategi yang menekankan pengalaman langsung, dialog nilai, refleksi etis, dan pembiasaan karakter dalam konteks kehidupan nyata. Evaluasi karakter dilakukan secara holistik melalui observasi perilaku, portofolio nilai, dan asesmen integratif yang memadukan aspek kognitif, moral, dan spiritual. Secara keseluruhan, hasil penelitian menegaskan bahwa pendidikan karakter berbasis fitrah memiliki relevansi tinggi dalam menghadapi tantangan pendidikan modern, karena mampu menghasilkan peserta didik yang berkarakter utuh, berintegritas, serta memiliki kemampuan adaptif dan spiritual yang seimbang. Model ini memberikan kontribusi penting bagi penguatan pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan moral dan identitas manusia secara komprehensif.
Pengaruh Kebiasaan Begadang Terhadap Kinerja Dan Kedisiplinan Pendidik Dalam Manajemen Pendidikan Islam Tabriani Tabriani; Haerul Kusuma; Abbas Albangkiy; Mifedwil Jandra
El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah Vol 1 No 01 (2025): El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah
Publisher : El-Mudarris: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji kebiasaan begadang yang semakin berkembang di kalangan pendidik, suatu fenomena yang semakin dipengaruhi oleh beban kerja, tuntutan administratif, serta aktivitas sosial-keagamaan. Isu ini penting karena berdampak pada dua aspek krusial dalam manajemen pendidikan Islam, yaitu kinerja guru dan kedisiplinan, yang merupakan indikator utama mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan sepuluh pendidik dari lembaga pendidikan Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik Braun dan Clarke (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas begadang yang sering tanpa manajemen waktu yang baik menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, keterlambatan, serta menurunnya produktivitas. Sebaliknya, begadang yang didorong oleh alasan profesional atau spiritual justru dapat memperkuat komitmen kerja dan rasa tanggung jawab pendidik. Nilai-nilai Islam seperti amanah (dapat dipercaya), itqan (profesionalisme), dan mujahadah (kesungguhan) berperan sebagai unsur penyeimbang yang membantu pendidik menjaga kedisiplinan dan kinerja meskipun waktu istirahat berkurang. Temuan ini menegaskan bahwa persoalan begadang tidak semata-mata bersifat fisiologis, tetapi juga bermuatan moral dan manajerial, yang mencerminkan cara pendidik menyeimbangkan tugas profesional dan spiritualitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen waktu yang efektif dan kesadaran spiritual harus menjadi landasan utama dalam manajemen pendidikan Islam guna membentuk pendidik yang disiplin, produktif, dan berlandaskan etika.