Latar belakang dari penelitian ini adalah mengungkap perilaku mengejek atau intimidasi siswa sedemikian rupa sehingga mereka menjadi tidak aman dan tidak mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah seperti terlambat masuk sekolah, membolos, tidak menanggalkan pakaian sehingga menyebabkan hilangnya kedisiplinan siswa. Tujuan pengajaran adalah untuk membantu siswa mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, akademik, perencanaan, dan profesional mereka. Layanan bimbingan dan konseling memfasilitasi perkembangan peserta didik secara individu, atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, dan peluangnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, konselor, guru mata pelajaran dan siswa MA Nihayatul Amal Purwasari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Perencanaan meliputi penyusunan program layanan bimbingan dan konseling oleh konselor pada awal tahun pelajaran sebagai program tahunan yang mencakup jangka panjang, menengah dan pendek. Pelaksanaan bimbingan konseling meliputi beberapa kegiatan, yaitu bimbingan sosial, pengajaran kelompok dan pengajaran individual. sehingga dapat memudahkan melanjutkan ke perguruan tinggi atau menuju dunia kerja setelah menyelesaikan studi dengan alokasi waktu yang disesuaikan. Kendala atau kendala adalah terbatasnya jumlah pengajar dan konselor bagi konselor untuk bekerja sama dengan wali kelas dan kepala sekolah. Latar belakang dari penelitian ini adalah mengungkap perilaku mengejek atau intimidasi siswa sedemikian rupa sehingga mereka menjadi tidak aman dan tidak mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah seperti terlambat masuk sekolah, membolos, tidak menanggalkan pakaian sehingga menyebabkan hilangnya kedisiplinan siswa. Tujuan pengajaran adalah untuk membantu siswa mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, akademik, perencanaan, dan profesional mereka. Layanan bimbingan dan konseling memfasilitasi perkembangan peserta didik secara individu, atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, dan peluangnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, konselor, guru mata pelajaran dan siswa MA Nihayatul Amal Purwasari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Perencanaan meliputi penyusunan program layanan bimbingan dan konseling oleh konselor pada awal tahun pelajaran sebagai program tahunan yang mencakup jangka panjang, menengah dan pendek. Pelaksanaan bimbingan konseling meliputi beberapa kegiatan, yaitu bimbingan sosial, pengajaran kelompok dan pengajaran individual. sehingga dapat memudahkan melanjutkan ke perguruan tinggi atau menuju dunia kerja setelah menyelesaikan studi dengan alokasi waktu yang disesuaikan. Kendala atau kendala adalah terbatasnya jumlah pengajar dan konselor bagi konselor untuk bekerja sama dengan wali kelas dan kepala sekolah.