Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi latar historis dan simbolik brankas kuno LIPS-DORDRECHT yang menjadi koleksi penting di Museum Kota Makassar, serta merumuskan strategi pengelolaan dan konservasi yang berkelanjutan. Brankas ini merupakan peninggalan masa kolonial Belanda yang digunakan oleh lembaga keuangan seperti De Javasche Bank pada abad ke-19, dan merepresentasikan perkembangan teknologi keamanan sekaligus simbol kekuasaan ekonomi kolonial. Melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan akademisi, sejarawan, pengelola museum, dan Dinas Kebudayaan Kota Makassar, kegiatan ini berupaya menelusuri konteks historis, teknis, dan simbolik dari brankas tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa brankas LIPS-DORDRECHT memiliki nilai historis tinggi sebagai artefak industri kolonial dan simbol perlindungan kekayaan pada masa Hindia Belanda. Kondisi fisiknya masih utuh, namun mengalami korosi ringan akibat penuaan material. FGD merekomendasikan penerapan prinsip konservasi non-invasif (minimal intervention), dokumentasi digital beresolusi tinggi, serta pembentukan tim ahli lintas disiplin untuk penelitian lebih lanjut terhadap struktur penguncian dan arsip produksi brankas. Selain itu, pengabdian ini menghasilkan rekomendasi pengembangan pameran tematik dan katalog daring untuk memperluas fungsi koleksi sebagai media edukasi publik. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat pelestarian fisik artefak, tetapi juga memperkaya kajian ilmiah dan pemaknaan budaya terhadap warisan teknologi keamanan kolonial di Indonesia.