Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): MENELUSURI JEJAK DALAM MENAFSIR BRANKAS KUNO MUSEUM KOTA MAKASSAR Andi Ima Kesuma; Diah Nadiatul Jannah; St Junaeda; Indriani; Rijal, Muh
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 01 (2025): Volume 03 Nomor 01 (November 2025)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi latar historis dan simbolik brankas kuno LIPS-DORDRECHT yang menjadi koleksi penting di Museum Kota Makassar, serta merumuskan strategi pengelolaan dan konservasi yang berkelanjutan. Brankas ini merupakan peninggalan masa kolonial Belanda yang digunakan oleh lembaga keuangan seperti De Javasche Bank pada abad ke-19, dan merepresentasikan perkembangan teknologi keamanan sekaligus simbol kekuasaan ekonomi kolonial. Melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan akademisi, sejarawan, pengelola museum, dan Dinas Kebudayaan Kota Makassar, kegiatan ini berupaya menelusuri konteks historis, teknis, dan simbolik dari brankas tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa brankas LIPS-DORDRECHT memiliki nilai historis tinggi sebagai artefak industri kolonial dan simbol perlindungan kekayaan pada masa Hindia Belanda. Kondisi fisiknya masih utuh, namun mengalami korosi ringan akibat penuaan material. FGD merekomendasikan penerapan prinsip konservasi non-invasif (minimal intervention), dokumentasi digital beresolusi tinggi, serta pembentukan tim ahli lintas disiplin untuk penelitian lebih lanjut terhadap struktur penguncian dan arsip produksi brankas. Selain itu, pengabdian ini menghasilkan rekomendasi pengembangan pameran tematik dan katalog daring untuk memperluas fungsi koleksi sebagai media edukasi publik. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat pelestarian fisik artefak, tetapi juga memperkaya kajian ilmiah dan pemaknaan budaya terhadap warisan teknologi keamanan kolonial di Indonesia.
Beauty Premium: Make-Up sebagai Modal Simbolik dalam Peningkatan Pendapatan Perempuan di Dunia Kerja Diah Nadiatul Jannah
Jurnal Ekonomi dan Riset Pembangunan Vol. 3 No. 2 (2025): JURNAL EKONOMI DAN RISET PEMBANGUNAN (JERP)
Publisher : Research Agency for Humanity and Urban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study examines the role of make-up as a social strategy through which women construct and negotiate the beauty premium within contemporary professional settings. Using a literature review approach, this research aims to analyze how make-up contributes to the formation of the beauty premium and to explain how it functions as symbolic capital within Bourdieu’s theoretical framework. The findings indicate that aesthetic attributes can acquire social legitimacy, serve as a basis for competency attribution, and facilitate access to professional networks, informal workplace interactions, and promotion opportunities. Make-up also emerges as a convertible form of capital that can generate economic returns, including higher income, sales performance, and client-driven compensation. Overall, this study demonstrates that make-up functions as a strategic instrument that strengthens women’s positionality within competitive labor environments, while simultaneously revealing the persistence of gendered biases in professional evaluation. The beauty premium thus illustrates how bodily aesthetics remain a key arena of symbolic negotiation that shapes women’s social and economic mobility in modern workplaces.