The rapid development of digital technology demands that young people possess adequate digital literacy skills to participate productively, ethically, and safely in the digital environment. However, several studies indicate that many youths still have limited understanding of how to use technology wisely, particularly in the areas of data privacy and online ethics. This community service program aimed to enhance the digital literacy capacity of young people in Panakkukang District, Makassar City, through educational and participatory approaches. The implementation method consisted of lectures, interactive discussions, and case-based simulations focusing on two main topics: basic digital literacy and online ethics. Evaluation was conducted through pre-test and post-test instruments that measured eight indicators of digital literacy using true–false statements. The results showed an improvement in six of the eight indicators, with the most significant increase observed in the “types of digital literacy” indicator (nine-point increase), while two indicators “digital security” and “personal data management” remained unchanged. Furthermore, more than 80% of participants actively engaged in discussions and reflection sessions, indicating high enthusiasm and the effectiveness of interactive learning in fostering critical digital awareness. This program demonstrates that participatory-based digital literacy training can significantly improve young people’s understanding of responsible technology use. Strengthening digital security and data privacy content is recommended as the main focus for future program development. ABSTRAKPerkembangan teknologi digital yang pesat menuntut generasi muda untuk memiliki kemampuan literasi digital yang memadai agar mampu berpartisipasi secara produktif, etis, dan aman di ruang digital. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa sebagian besar pemuda masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pemanfaatan teknologi secara bijak, terutama dalam aspek keamanan data pribadi dan etika bermedia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital generasi muda di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, dan simulasi berbasis studi kasus yang difokuskan pada dua topik utama, yaitu literasi digital dasar dan etika berinternet. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test yang mengukur delapan indikator kemampuan literasi digital menggunakan instrumen berbentuk pernyataan benar–salah. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada enam dari delapan indikator, dengan peningkatan paling signifikan pada indikator “jenis literasi digital” sebesar sembilan poin, sedangkan dua indikator yakni “keamanan digital” dan “pengelolaan data pribadi” belum menunjukkan perubahan berarti. Selain itu, lebih dari 80% peserta aktif dalam sesi diskusi dan refleksi, menandakan tingginya antusiasme serta efektivitas pendekatan interaktif dalam membangun kesadaran digital yang kritis. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan literasi digital berbasis partisipasi mampu meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap pemanfaatan teknologi secara positif. Ke depan, penguatan materi tentang keamanan digital dan privasi data menjadi rekomendasi utama dalam keberlanjutan program pengabdian ini.