Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KUALITAS AIR SUNGAI ARBES AMBON BERDASARKAN NILAI KOLIFORM FECAL Rijal, Muh
Jurnal Biotek Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Biotek
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koliform fecal merupakan indikator adanya cemaran yang berasal dari tinja dan menentukan kualiatas sampel yang diuji.Makanan ataupun minuman yang terindikasi mengandung cemaran koliform fecal tidak aman untuk dikonsumsi karena selain mengandung bakteri tersebut, juga terdapat jenis bakteri pathogen lainnya yang bisa mempengaruhi kesehatan. Air sungai Arbes merupakan sumber baku air minum warga kota Ambon dan sekitarnya yang terindikasi mengandung cemaran koliform fecal. Dugaan ini bersumber dari perilaku masyarakat yang membuang limbah kotoran maupun popok bayi kesungai, dan hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa nilai koliform fecal sampel air sungai Arbes pada 10 titik pencuplikan cukup tinggi dan dinyatakan bahwa pada titik 6 -10 air sungai tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air minum.
Memaksimalkan Pemanfaatan Ruang Publik Melalui Sosialisasi dan Koordinasi antar Kelompok Kepentingan di Kota Makassar saifuddin, Saifuddin; Ismail, Ashari; Sunania, Sunania; Jusnawati, Jusnawati; Rijal, Muh
Humanis Vol 23, No 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v23i2.67674

Abstract

Ruang publik kota-kota di Indonesia umumnya masih menimbulkan persoalan dan perbedaan kepentingan oleh berbagai pihak. Pertentangan penggunaan ruang publik oleh berbagai macam kelompok masyarakat masih terjadi. Memperebutkan ruang publik untuk berbagai kepentingan oleh Masyarakat menunjukkan lemahnya sosialisasi dan koordinasi berbagai kelompok kepentingan. Situasi ini, juga terjadi di Kota Makassar dimana penyelenggaraan pemerintahan pada tingkatan kota yang mengakibatkan kurangnya sosialisasi dan koordinasi terhadap kelompok kepentingan yang terlibat. Sehingga sangat penting untuk memaksimalkan sosialisasi dan koordinasi antar kelompok masyarakat dengan pemerintah kota atau dinas terkait dalam pemanfaatan ruang publik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memberikan sosialisasi dan koordinasi  antar kelompok kepentingan. Materi sosialisasi disajikan secara interaktif dengan cara merangsang pemikiran peserta agar dapat mengemukakan pendapat serta permasalahnnya. Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada aparatur kota dan berbagai kelompok kepentingan, khususnya peran dan fungsinya. Metode Fokus Group Discussion ( FGD) merupakan cara yang tepat untuk mempertemukan pandangan yang berbeda dalam pemanfaatan ruang publik, baik sebagai tempat rekreasi, olah raga, maupun kegiatan ekonomi yang sifatnya komersil. Kegiatan ini, menghasilkan pemahaman yang konperhensif dan adil bagi masyarakat dan juga pemerintah setempat. Kegiatan ini tidak dipandang hanya sekedar transfer pengatahuan, tapi jauh lebih penting untuk mengangkat harkat dan martabat manusia di perkotaan.
Edukasi Anti-Bullying Melalui Bimbingan Kelompok Sebagai Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Di Panti Asuhan Guppi Kecamatan Tallo Kota Makassar Hasni, Hasni; Haris, Hasnawi; Umar, Firman; Latif, Suciani; Harum , Ahkmad; Rijal, Muh
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2024): November 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i6.614

Abstract

Masalah bullying masih menjadi perhatian di berbagai lingkungan, termasuk panti asuhan. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan seringkali mengalami kerentanan psikologis yang lebih tinggi, sehingga mereka berisiko menjadi korban bullying. Edukasi mengenai cara mengatasi bullying melalui kelompok bimbingan menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kepercayaan diri anak-anak di panti asuhan. Program edukasi anti-bullying bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak panti asuhan tentang bullying, serta memberikan strategi untuk mencegah dan mengatasi perilaku bullying. Sasaran program adalah anak di panti asuhan Guppi Kecamtan Tallo Kota Makassar dengan harapan dapat menciptakan lingkungan panti asuhan yang aman dan inklusif. Melalui peningkatan pemahaman tentang bullying, penguatan kepercayaan diri, dan pengembangan keterampilan sosial, anak-anak mampu menghadapi tantangan sosial dengan lebih baik. Meskipun ada tantangan dalam pelaksanaannya, hasil yang dicapai menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan dalam pemahaman anak-anak tentang bullying. Perubahan ini menunjukan efekttivitas program edukasi  dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung di panti asuhan Guppi Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Analisis Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Berkelanjutan dalam Mendukung Kelestarian Budaya Lokal dan Nasional Idrus, Sitti Hairani; Agus Said, La Ode; Yanti Sari, Siti Kadri; Rijal, Muh; Syam, Nabila
Journal of Mandalika Literature Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v6i1.3773

Abstract

Pengembangan kebijakan pariwisata berkelanjutan memainkan peran penting dalam melestarikan budaya lokal dan nasional. Penelitian ini menganalisis kerangka kebijakan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dan kontribusinya terhadap pelestarian warisan budaya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat pemerintah, pemangku kepentingan industri pariwisata, dan ahli warisan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kebijakan pariwisata berkelanjutan dapat selaras dengan upaya pelestarian budaya, khususnya dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan identitas budaya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun kebijakan saat ini mendukung pertumbuhan pariwisata, terdapat tantangan dalam memastikan kebijakan tersebut mampu melindungi tradisi lokal dan warisan budaya secara memadai. Integrasi partisipasi komunitas dan praktik tradisional ke dalam strategi pariwisata diidentifikasi sebagai faktor kunci untuk mencapai keberlanjutan. Rekomendasi bagi pembuat kebijakan mencakup perlunya kolaborasi yang lebih kuat antara sektor pariwisata dan pelestarian budaya, serta peningkatan upaya untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya pelestarian warisan budaya. Penelitian ini memberikan kontribusi pada kajian tentang pariwisata berkelanjutan dengan menekankan pentingnya pelestarian identitas budaya dalam kerangka pengembangan pariwisata.
MANAJEMEN KURIKULUM INOVATIF DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF: LITERATUR REVIEW Rijal, Muh
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v8n2.p95-106

Abstract

This study is a systematic literature review that aims to identify innovative forms of curriculum management to support inclusive education for learners with special needs. Based on a literature review of ten articles published between 2018 and 2023, this research classifies inclusive curriculum management into four main categories: curriculum planning, curriculum organization, curriculum implementation and curriculum evaluation. Each category offers management strategies that can be adapted to create a learning environment that supports and embraces student diversity. The planning process includes modifying the curriculum to accommodate students' specific needs, while organizing focuses on collaboration among staff and effective utilization of resources. Implementation involves adaptive teaching methods that match students' individual abilities, and evaluation aims to assess success and make continuous improvements to the curriculum. The findings provide practical guidance for educational institutions in developing a more inclusive curriculum, which not only improves access to education but also quality and equity in learning.
Integration of Anti-Corruption Education in Civics Learning: A Case Study at SMPN 12 Makassar Mustari, Mustari; MS, Hadyan Hashfi; Ridhoh, M Yunasri; Sanur, Iham Samudra; Rijal, Muh; Fadiyanto, Guruh Achmad
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 10, No 2 (2025): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v10i2.17994

Abstract

This research departs from the urgency of education as a preventive tool to instill integrity values from an early age, amid the rampant corruption practices that are rooted in the social life of Indonesian society. The research aims to describe the integration of anti-corruption education in Pancasila and Civics Education (PPKn) learning, analyze the supporting and inhibiting factors in the process, and identify the impact on students at SMPN 12 Makassar. The approach used is qualitative with descriptive method. Data were collected through observation, in-depth interviews, and document analysis, then analyzed using the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that anti-corruption values were integrated through active learning approaches such as discussions, case studies, and value-based projects, as well as through the example of educators. Supporting factors for this integration include educators' commitment, principal support, and flexibility in curriculum development. Meanwhile, the obstacles faced include limited learning time and lack of special training for teachers. The impact of this integration can be seen from changes in students' behavior, such as increased honesty, sense of responsibility, discipline, and courage to voice injustice in the school environment. The findings confirm that anti-corruption education integrated in Civics learning contributes significantly to shaping learners' character with integrity, if implemented consistently and collaboratively.
PERANAN FUNGSI PENGAWASAN SEBAGAI INSTRUMEN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PADA INSPEKTORAT KOTA KENDARI Sarinah, Sarinah; Said, La Ode Agus; Rijal, Muh
Aspirasi: Jurnal Ilmiah Administrasi Negara Vol 6, No 2 (2025): Aspirasi: Jurnal Administrasi Negara
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/aspirasi.v6i2.2719

Abstract

This study aims to analyze the role of the supervisory function as an instrument for improving public services at the Inspectorate of Kendari City. In the context of decentralization and local governance, internal supervision has a vital role to encourage transparency, accountability, and service effectiveness. Through a descriptive qualitative approach, data were obtained from interviews, observations, and documentation, with key informants from the Inspectorate. The results show that the supervision implemented includes internal auditing, setting work standards, as well as measuring results and correcting deviations. This function has contributed to improved governance and improved services, although challenges remain in the implementation of recommendations and public participation. This research confirms the importance of supervision based on good governance values and suggests optimizing participatory supervision strategies and utilizing information technology for more contextual and sustainable supervisory effectiveness. The research findings emphasize that supervision is not only administrative but also strategic in encouraging continuous improvement and responsiveness to community needs. This research contributes academically by filling the literature gap related to supervision and the quality of public services at the local level, and offers practical recommendations for optimizing the role of the Inspectorate.Keywords: Supervisory Function, Public Service, Accountability, Inspectorate, Good Governance.
MENINGKATKAN KAPASITAS LITERASI DIGITAL BAGI GENERASI MUDA DI KEC. PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR Rijal, Muh; Dewi, Desi Ratna; Salma, Dini Kamilia; Hastharita, Rafiqa
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i2.7244

Abstract

The rapid development of digital technology demands that young people possess adequate digital literacy skills to participate productively, ethically, and safely in the digital environment. However, several studies indicate that many youths still have limited understanding of how to use technology wisely, particularly in the areas of data privacy and online ethics. This community service program aimed to enhance the digital literacy capacity of young people in Panakkukang District, Makassar City, through educational and participatory approaches. The implementation method consisted of lectures, interactive discussions, and case-based simulations focusing on two main topics: basic digital literacy and online ethics. Evaluation was conducted through pre-test and post-test instruments that measured eight indicators of digital literacy using true–false statements. The results showed an improvement in six of the eight indicators, with the most significant increase observed in the “types of digital literacy” indicator (nine-point increase), while two indicators “digital security” and “personal data management” remained unchanged. Furthermore, more than 80% of participants actively engaged in discussions and reflection sessions, indicating high enthusiasm and the effectiveness of interactive learning in fostering critical digital awareness. This program demonstrates that participatory-based digital literacy training can significantly improve young people’s understanding of responsible technology use. Strengthening digital security and data privacy content is recommended as the main focus for future program development. ABSTRAKPerkembangan teknologi digital yang pesat menuntut generasi muda untuk memiliki kemampuan literasi digital yang memadai agar mampu berpartisipasi secara produktif, etis, dan aman di ruang digital. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa sebagian besar pemuda masih memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pemanfaatan teknologi secara bijak, terutama dalam aspek keamanan data pribadi dan etika bermedia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital generasi muda di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, dan simulasi berbasis studi kasus yang difokuskan pada dua topik utama, yaitu literasi digital dasar dan etika berinternet. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test yang mengukur delapan indikator kemampuan literasi digital menggunakan instrumen berbentuk pernyataan benar–salah. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada enam dari delapan indikator, dengan peningkatan paling signifikan pada indikator “jenis literasi digital” sebesar sembilan poin, sedangkan dua indikator yakni “keamanan digital” dan “pengelolaan data pribadi” belum menunjukkan perubahan berarti. Selain itu, lebih dari 80% peserta aktif dalam sesi diskusi dan refleksi, menandakan tingginya antusiasme serta efektivitas pendekatan interaktif dalam membangun kesadaran digital yang kritis. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan literasi digital berbasis partisipasi mampu meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap pemanfaatan teknologi secara positif. Ke depan, penguatan materi tentang keamanan digital dan privasi data menjadi rekomendasi utama dalam keberlanjutan program pengabdian ini.
Strategi Kemandirian Sosial dan Ekonomi  bagi Perempuan Pascaperceraian di Kota Makassar Rijal, Muh; Indriani; Hudayah Sulaiman; A. Hardiyanti; Muis, Nurhasni
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol. 13 No. 3 (2025): EQUILIBRIUM: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/hnw07z84

Abstract

Divorce not only changes the legal status of a couple, but also impacts the social and economic conditions, especially for a woman who has experienced a divorce “post-divorce”. The women who have recently divorced often face significant changes in their economic capacity, social networks, and access to resources. This condition then encourages them to develop strategies to become independent socially and economically. This study aims to analyze how women develop their strategies for being independent in social and economic aspects after post-divorce in Makassar City. This study used a descriptive qualitative method by using a purposive sampling technique, where five females who had been divorced for two years became the informants. The data collection was conducted through observation and in-depth interviews. The results shows that post-divorce women implemented two forms of economic strategies, namely (1) independent strategies based on microbusiness such as they were selling some foods and fried foods, and work strategies in the informal service sector such as working as laundry employees and Sales Promotion Girl for cosmetics (2) In the social aspect, the informants were actively in community group activities and reconstruct their self-confidence to maintain their survival. (3) Factors supporting their independence came from strong family support and individual psychological control. Meanwhile, the inhibiting factors faced include low levels of education, and they faced a double burden of earning money and parenting.   Keywords: Post-divorce women; Economic independence; Social independence; Makassar City.
Dampak Ketimpangan Globalisasi Terhadap Kesiapan Kompetensi Tenaga Kerja Rijal, Muh; Salwia, Salwia
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 4 No 2 (2024): August (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/edulec.v4i2.251

Abstract

Globalisasi membawa perubahan signifikan di berbagai aspek kehidupan, menciptakan tantangan dan permasalahan baru yang perlu diatasi. Salah satu konsekuensi utama globalisasi adalah ketimpangan global, terutama dalam aspek ekonomi dan ketenagakerjaan. Ketimpangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja, kesenjangan antara pendidikan dan industri, terbatasnya akses pelatihan, perubahan teknologi yang cepat, dan kesenjangan gender. Negara berkembang mengalami kesulitan dalam menyediakan kesempatan kerja yang memadai dan berkualitas, sehingga terjadi kesenjangan kompetensi antara tenaga kerja lokal dan global. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk meningkatkan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan tenaga kerja lokal. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesenjangan kompetensi kerja dapat dikurangi dan tenaga kerja di negara berkembang dapat lebih kompetitif di pasar global