Tradisi lokal Maik Manik serta cara masyarakat memperkokoh nilai gotong royong dalam tradisi Maik Manik. Maik Manik adalah ritual memandikan bayi pertama kali di sungai. Tradisi ini sarat nilai gotong royong, di mana keluarga dan masyarakat berpartisipasi aktif, memperkuat kebersamaan dan tolong-menolong. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi lokal Manik Manik. Mendeskripsikan bagaimana cara memperkokoh nilai gotong royong dalam tradisi Maik Manik. Mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lokal Maik Manik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bentuk etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) tradisi Maik Manik bertujuan membebaskan bayi dari pengaruh negatif serta memberikan perlindungan spiritual melalui berbagai sesajen dan tindakan ritual. Ritual ini merupakan syarat penting agar bayi dianggap layak dan aman untuk dimandikan bebas di sungai. 2) Cara masyarakat Suku Dayak Seberuang Ensilat dalam memperkuat nilai gotong royong tercermin melalui partisipasi aktif seluruh anggota, dari tahap persiapan hingga pelaksanaan, yang menegaskan bahwa tradisi ini merupakan kegiatan yang mempererat rasa kebersamaan dan persaudaraan. 3) Tradisi Maik Manik pada masyarakat Dayak Seberuang Ensilat mencerminkan nilai religius, sosial, dan budaya lokal yang mendalam Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tradisi lokal Maik Manik pada masyarakat Dayak Seberuang Ensilat, khususnya dalam aspek memperkokoh nilai gotong royong.Kata Kunci: Tradisi Lokal Maik Manik, Nilai Gotong Royong, Suku Dayak Seberuang