Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Diseminasi Pencegahan Kekerasan Seksual Berbasis Digital H, Ririn Nurfaathirany; Tahir, Heri; G, Andika Wahyudi; S, Hairul Saleh; Aswan, Muhammad
PENGABDI PENGABDI: VOL. 6, NO.2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v6i2.81063

Abstract

Abstrak. Kekerasan seksual berbasis digital (KSBD) menjadi salah satu bentuk kejahatan kontemporer yang semakin mengancam generasi muda seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi, media sosial, dan perangkat elektronik. Karakter ruang digital yang anonim, cepat, dan tidak berbatas membuat bentuk-bentuk kekerasan seperti non-consensual intimate images, sextortion, cyberstalking, deepfake pornography, dan pelecehan seksual daring semakin mudah terjadi dan berdampak luas. Kondisi ini diperparah oleh rendahnya literasi digital, minimnya pemahaman mengenai consent, serta belum optimalnya mekanisme perlindungan di lingkungan pendidikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai risiko KSBD, dasar hukum yang mengaturnya, serta cara pencegahan dan penanganan yang tepat. Metode yang digunakan meliputi observasi, testing, penyuluhan, dan evaluasi. Observasi dilakukan untuk mengenali karakteristik peserta dan menentukan strategi penyuluhan. Tahap testing mengukur pemahaman awal peserta terkait isu kekerasan seksual digital. Penyuluhan diberikan melalui sesi teori dan praktikum dengan materi mengenai perkembangan regulasi (UU ITE, UU TPKS, UU Pornografi, Permendikbudristek 30/2021 serta bentuk-bentuk KSBD beserta dampaknya. Evaluasi dilakukan melalui tes pemahaman dan diskusi partisipatif untuk menilai efektivitas penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai konsep KSBD, kerangka hukum yang relevan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara individu maupun institusional. Kegiatan ini memberikan kontribusi strategis dalam membangun budaya digital yang aman, beretika, dan berpihak pada korban, khususnya di lingkungan generasi muda. Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan komunitas dalam menciptakan ruang digital yang sehat, inklusif, dan bebas dari kekerasan seksual.Kata Kunci: Kekerasan Seksual, KSBD, Cyberporn, Kekrasan.
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Berdasarkan UU TPKS dan Permendikbud di Universitas Negeri Makassar H., Ririn Nurfaathirany; Tahir, Heri; G, Andika Wahyudi; S, Hairul Saleh; Salwa, Aulia Raihana
INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities Vol 5, No 2 (2025): INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities
Publisher : INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/.v5i2.81050

Abstract

Abstrak. Analisis Kriminologi Kekerasan Seksual Di Perguruan Tinggi. Kekerasan seksual di Indonesia merupakan kasus yang semakin darurat dan terus meningkat setiap tahunnya.  mempengaruhi dan berdampak pada kerusakan tatanan sosial bangsa Indonesia yang  mengancam masa depan generasi muda bangsa kita karena mereka adalah generasi muda yang akan meneruskan cita–cita luhur bangsa.    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latarbelakang terjadinya kekerasan seksual, mengidentifikasi upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dikaitkan dengan UU TPKS dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencegahan dan penanganan di perguruan tinggi dikaitkan dengan UU TPKS. Penelitian ini mengunakan Mix methodes. Data primer, bersumber padapenelitian di lapangan yang berupa wawancara dan juga menyebarkan koesioner untuk mengetahui berapa jumlah kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi. Data sekunder, bersumber pada studi kepustakaan yakni literatur – literatur dan buku – buku yang berhubungan dengan penelitian. Latar belakangi terjadinya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi adalah adanya Relasi kuasa, Budaya Patriarki, dan kurangnya Edukasi kepada Civitas Akademika dan Warga Kampus di Lingkungan Universitas Negeri Makassar. Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi dikaitkan dengan UU TPKS dan Permenristekdikti. Adapun faktor pendukung dalam proses Pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual di UNM adalah Dukungan yang sangat baik dari Pimpinan Universitas. Adapun penghambat dalam kinerja Satgas PPKS adalah penyesuaian waktu antara Tim Satgas PPKS untuk pemeriksaan kasus karena tugas pokok yang padat sehingga sering kali pemeriksaan dilakukan diluar jam operasional kampus, terbatasnya sarana dan prasarana juga menjadi penghambat dalam kinerja satgas PPKS UNM. Kata Kunci : Kriminologi, Kekerasan seksual, relasi kuasa, budaya patriarki