Pariwisata merupakan sektor strategis yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pariwisata terhadap peningkatan pendapatan di Sumatera Utara, baik pada level pendapatan asli daerah (PAD) maupun pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan data sekunder yang diperoleh dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pariwisata, serta berbagai kajian akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan domestik pada tahun 2023 mencapai 27.006.445 kunjungan dengan total pengeluaran sebesar Rp 76,23 triliun, sementara kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 196.875 orang dengan total pengeluaran Rp 4,79 triliun. Angka ini mencerminkan kontribusi besar pariwisata terhadap perputaran ekonomi, penciptaan lapangan kerja, penguatan UMKM, serta peningkatan PAD melalui pajak hotel, restoran, retribusi wisata, dan sektor pendukung lainnya. Objek wisata unggulan seperti Danau Toba, Bukit Lawang, Berastagi, dan Air Terjun Sipiso-piso terbukti menjadi daya tarik utama yang berpengaruh pada peningkatan kunjungan wisatawan. Meskipun demikian, masih terdapat sejumlah kendala yang memengaruhi optimalisasi sektor ini, antara lain keterbatasan sarana dan prasarana, rendahnya kualitas sumber daya manusia, tata kelola yang belum transparan, serta tantangan keberlanjutan lingkungan. Strategi pengembangan pariwisata Sumatera Utara perlu diarahkan pada perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, promosi destinasi secara digital, serta penguatan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal. Dengan strategi yang berkelanjutan, pariwisata dapat menjadi motor penggerak peningkatan pendapatan daerah sekaligus kesejahteraan masyarakat.