Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN EFIKASI, KEAMANAN, DAN EFISIENSI PULSED FIELD ABLATION (PFA) DAN THERMAL ABLATION PADA PASIEN FIBRILASI ATRIUM : TINJAUAN LITERATUR Hafizh, Ahmad Fauzan; Darwis, Iswandi; Febriani, Wiwi; Saragih, Pieter
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i4.51876

Abstract

Fibrilasi atrium (Atrial Fibrillation, AF) merupakan aritmia supraventrikular yang paling umum ditemui dalam praktik klinis dan memiliki risiko komplikasi serius seperti stroke dan gagal jantung. Terapi ablasi kateter telah menjadi pendekatan utama untuk kontrol irama pada pasien dengan AF yang tidak respons terhadap terapi farmakologis. Ablasi termal konvensional, seperti radiofrequency ablation (RFA) dan cryoballoon ablation (CBA), telah digunakan secara luas namun memiliki keterbatasan terkait risiko cedera pada struktur nontarget. Pulsed field ablation (PFA) hadir sebagai teknologi baru dengan profil keamanan yang lebih baik berkat mekanisme nontermal nya. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk membandingkan efikasi, keamanan, dan efisiensi PFA dengan ablasi termal berdasarkan data dari studi klinis yang relevan. Tinjauan literatur ini menggunakan metode narrative review dengan meninjau studi dari hasil penelusuran pada 3 database utama yaitu PubMed, ScienceDirect, dan MDPI dengan rentang studi 5 tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelusuran, didapatkan 5 artikel yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa PFA noninferior dibandingkan ablasi termal dalam hal keberhasilan mempertahankan irama sinus jangka panjang, dan dalam beberapa studi menunjukkan hasil yang superior. PFA juga menunjukkan keunggulan dalam efisiensi prosedur dan profil keamanan, khususnya dalam menurunkan komplikasi neurologis dan kerusakan struktur sekitar atrium. Meskipun demikian, data jangka panjang dan studi dari populasi negara berkembang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi manfaat jangka panjang dan implementasi PFA secara lebih luas di berbagai sistem layanan kesehatan.