Background: Revitalisasi budaya lokal menjadi isu penting dalam konteks globalisasi dan migrasi yang cepat. Masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia merupakan salah satu kelompok diaspora yang membawa serta beragam tradisi, nilai, dan praktik budaya dari tanah air. Namun, dalam proses adaptasi di lingkungan baru, banyak dari elemen budaya tersebut terancam punah atau kehilangan maknanya. Hal ini mendorong perlunya upaya revitalisasi untuk memastikan bahwa warisan budaya tersebut tetap hidup dan relevan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan, melestarikan dan memperkuat identitas budaya serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak Indonesia yang tinggal di Malaysia tentang warisan budaya atau identitas budaya yang ada di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Metode: Sesi edukasi yang memperkenalkan berbagai aspek budaya Sulawesi Selatan, termasuk bahasa, adat istiadat, musik, dan tari. Melalui presentasi visual, video, dan cerita, anak-anak diajak untuk memahami kekayaan budaya yang menjadi bagian dari identitas mereka. Sesi ini juga diisi dengan tarian tradisional sehingga anak-anak melihat langsung tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan. Hasil: Anak-anak mengenal budaya Sulawesi Selatan yang membangkitkan rasa bangga dan penghargaan terhadap budaya dari negaranya. Kesimpulan: Revitalisasi budaya lokal bukan hanya sekadar upaya pelestarian, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun karakter dan identitas anak-anak Indonesia di perantauan. Diharapkan, mereka akan terus meneruskan pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya Sulawesi Selatan, sehingga warisan ini tetap hidup dan berkembang di tengah generasi mendatang. Melalui upaya ini, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, toleran, dan menghargai keberagaman, serta mampu berkontribusi positif baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.