Background: Pembangunan ekonomi inklusif menjadi prioritas dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya Tujuan 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Namun, penyandang disabilitas di Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengakses peluang ekonomi produktif akibat keterbatasan modal, minimnya keterampilan manajerial, dan rendahnya literasi kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan strategi pemasaran berbasis konsep Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dan bauran pemasaran 4P. Metode: Metode yang digunakan adalah Participatory Action Learning System (PALS) yang mengintegrasikan asesmen partisipatif, pelatihan interaktif, dan perumusan rencana tindak lanjut melalui rencana aksi. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 30% warga telah membentuk usaha mandiri, sedangkan 70% lainnya telah bergabung dalam usaha kolektif. Oleh karena itu, pelatihan difokuskan pada penciptaan ide produk, diferensiasi, dan penyusunan mini-roadmap pengembangan usaha. Dampak nyata dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman peserta tentang strategi diferensiasi, tumbuhnya pola pikir kewirausahaan, dan terbentuknya mekanisme tindak lanjut berupa grup komunikasi daring (WhatsApp) yang berfungsi sebagai media pendampingan berkelanjutan. Dalam praktiknya terdapat peserta yang sukses mengisi lembar kerja untuk bisa ditindak lanjuti proses selanjutnya. Kesimpulan: Pendampingan berkelanjutan disaranakn melalui manajemen produksi dan perluasan kemitraan.