Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas penggunaan media boneka tangan sebagai strategi edukasi untuk mengurangi rasa takut anak terhadap perawatan gigi dengan desain quasi experiment yang membagi responden ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Mekanisme penelitian dilakukan melalui observasi langsung sebelum dan sesudah intervensi, menggunakan daftar tilik berisi lima indikator ketakutan, dengan sumber data primer berupa hasil pengamatan terhadap 38 siswa SD Inpres Naimata yang ditentukan melalui purposive sampling. Intervensi diberikan selama enam hari melalui aktivitas bermain peran menggunakan boneka tangan, sedangkan kelompok kontrol tidak menerima perlakuan apa pun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, 68% anak berada pada kategori takut dan 32% sangat takut; setelah intervensi terjadi penurunan ketakutan dengan 37% anak tidak takut dan tidak ada lagi kategori sangat takut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditemukan perubahan tingkat ketakutan. Temuan ini menunjukkan bahwa boneka tangan efektif sebagai media distraksi dan edukasi yang mampu menciptakan suasana aman, menyenangkan, serta membantu anak memahami prosedur perawatan gigi tanpa rasa cemas. Nilai kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan media boneka tangan sebagai intervensi perilaku yang sederhana, murah, dan sesuai karakteristik psikologis anak sekolah dasar untuk mengatasi ketakutan pada konteks pelayanan kesehatan gigi. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa media boneka tangan dapat menjadi alternatif metode promosi kesehatan yang aplikatif bagi guru, orang tua, dan tenaga kesehatan dalam mendukung keberhasilan pendidikan kesehatan gigi di lingkungan sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan.