Sofiatun Naqmal Solehah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dialektika Agama Dan Modernitas: Analisis Kritis Sekularisasi Dan Pluralisme Melalui Pendekatan Interdisipliner Untuk Rekonstruksi Paradigma Ilmu Pengetahuan Dalam Masyarakat Kontemporer Sofiatun Naqmal Solehah; Nur Arifah Alfiyatul Ulum; Muhammad Naufal Azizur Rochman; Ali Hasan Siswanto
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 12 (2025): Menulis - Desember
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i12.750

Abstract

Modernitas menghadirkan dinamika baru dalam relasi agama dan pengetahuan melalui proses sekularisasi yang menggeser otoritas kebenaran dari ranah transendental menuju empiris-rasional. Pergeseran ini menimbulkan pertanyaan mengenai relevansi agama dalam ruang publik yang semakin rasional dan teknologis. Artikel ini menjawab empat isu utama: perubahan otoritas pengetahuan akibat sekularisasi dan implikasinya bagi peran agama; potensi pluralisme agama untuk berkembang dari koeksistensi menuju epistemologi produktif; kemungkinan modernitas justru membuka ruang bagi kebangkitan spiritualitas, serta kontribusi pendekatan interdisipliner dalam merekonstruksi hubungan agama–modernitas sesuai tantangan global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kritis dengan kerangka interdisipliner yang memadukan sosiologi agama, filsafat ilmu, dan studi agama. Metode yang digunakan meliputi analisis hermeneutik terhadap teori sekularisasi dan pluralisme, kajian perbandingan lintas tradisi keagamaan, dan analisis wacana kritis atas konstruksi modernitas. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sekularisasi tidak melemahkan agama, tetapi menggeser perannya pada dimensi etika, spiritualitas, dan makna. Pluralisme agama sebagai epistemologi mampu melahirkan paradigma pengetahuan yang lebih inklusif. Modernitas, melalui dialektika kreatifnya, membuka peluang bagi konstruksi paradigma humanis yang menempatkan agama sebagai mitra dalam pembangunan pengetahuan.