Margaretha, Lucia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Ayah dan Keluarga dalam Mendukung Gizi, Kesehatan Fisik serta PsikologisAnak dan Remaja Renyoet, Brigitte Sarah; Margaretha, Lucia; Mangalik, Gelora
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 04 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i04.53

Abstract

Tiga fase utama dalam 7000 hari pertama kehidupan usia 5-9 tahun, 10-14 tahun, dan 15-19 tahun merupakan periode kritis yang membutuhkan perhatian terhadap gizi dan psikososial anak. Anak dan remaja adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah gizi seperti stunting, overweight, dan obesitas. Tumbuh kembang mereka sangat dipengaruhi oleh peran ayah dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ayah dan keluarga dalam mendukung status gizi, kesehatan fisik, dan kondisi psikologis anak serta remaja pada tiga fase kunci perkembangan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Variabel independen adalah peran ayah dan keluarga, sedangkan variabel dependen mencakup status gizi, kesehatan fisik, dan psikologis anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ayah berhubungan lemah namun signifikan dengan status gizi (r = 0,265 ; p = 0,029) dan kondisi psikologis anak (r = 0,260 ; p = 0,033), tetapi tidak signifikan dengan kesehatan fisik (r = 0,057 ; p = 0,647). Peran ayah yang diinginkan tidak berhubungan signifikan dengan status gizi (r=0,192; p=0,116), kesehatan fisik (r = 0,112 ; p = 0,363), maupun psikologis (r = 0,146 ; p = 0,234). Sementara itu, peran keluarga berhubungan lemah namun signifikan dengan status gizi (r = 0,291 ; p = 0,016) dan kondisi psikologis (r = 0,268 ; p = 0,027), tetapi tidak signifikan dengan kesehatan fisik (r = 0,133 ; p = 0,280). Temuan ini menegaskan bahwa kehadiran ayah dan keluarga tidak cukup secara fisik, tetapi juga harus melibatkan kehangatan emosional, konsistensi, dan keterlibatan aktif dalam pengasuhan.