Penguasaan Bahasa Inggris dasar merupakan kebutuhan esensial di era globalisasi, namun seringkali terhambat oleh keterbatasan akses dan heterogenitas tingkat kemampuan di wilayah pedesaan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan dan mengukur efektivitas Pendekatan Multi-Level Teaching (MLT) dalam pendampingan belajar Basic English bagi 17 anak usia sekolah (TK-SMP) di Dusun Gayam, Desa Gayam, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang dimodifikasi menjadi model PAOR, di mana peserta dibagi menjadi tiga level belajar (TK: Basic/Visual; SD: Intermediate/Contextual; SMP: Advanced/Communicative). Teknik pengajaran diferensiasi utama yang diterapkan mencakup Games and Songs, Flashcards, dan Drilling.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pendekatan MLT efektif dalam mengatasi tantangan utama peserta, yaitu sulit fokus (TK) dan kurang percaya diri/takut berbicara (SD/SMP). Secara kuantitatif, pengukuran pre-post test menunjukkan rata-rata Learning Gain sebesar 25.3% pada kelompok SD dan SMP dalam penguasaan kosakata fungsional. Secara kualitatif, terjadi peningkatan signifikan dalam motivasi dan kolaborasi (peer tutoring) antar jenjang usia. Keunggulan program ini terletak pada efisiensinya dalam melayani kelompok heterogen dan menciptakan luaran sosial berupa peer tutoring yang berkelanjutan. Namun, terdapat kelemahan pada target materi menulis SMP karena kendala keterbatasan kosakata dasar yang memerlukan drilling lebih intensif. Direkomendasikan pembentukan Modul Basic English Adaptif Lokal dan pengaktifan English Corner yang dikelola peer tutor sebagai upaya hilirisasi dan keberlanjutan program.