Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran buah dari famili cucurbitaceae yang populer ditanam oleh petani Indonesia. Optimalisasi tanah aluvial sebagai media tanam dapat dilakukan dengan pemberian bahan bokasi klaras pisang. Penelitian ini bertunjuan untuk mendapatkan dosis interaksi bokasi klaras pisang dan pupuk KNO3 yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan jalan Sepakat II, di depan asrama Bengkayang, berlangsung selama 3 bulan dimulai dari tanggal 25 april "“ 17 juni 2025. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu bokasi klaras pisang (A) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, a1= 10 ton/ha setara dengan 50 g/polybag, a2= 20 ton/ha setara dengan 100 g/polybag, a3= 30 ton/ha setara dengan 150 g/polybag. Faktor yang kedua yaitu pupuk kalium (K) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan k1= 200 kg/ha setara dengan 7 g/tanaman, k2= 300 kg/ha setara dengan 11 g/tanaman, k3= 400 kg/ha setara dengan 15 g/tanaman. Masing-masing diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 4 sampel, sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 108 tanaman. Variabel pengamatan terdiri dari valume akar, berat kering, diameter batang, jumlah buah per tanaman, diameter buah, Panjang buah, berat buah per buah dan berat buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara bokasi klaras pisang 10 ton/ha dan pupuk KNO3 200 kg/ha, merupakan dosis efektif untuk berat buah per buah.