ABSTRACT Thyroid disorders are one of the most common endocrine health problems after diabetes and affect the body's metabolism and hormonal function. This study aims to describe the immunological examination results of Thyroid Stimulating Hormone (TSH) and Free Thyroxine (FT4) levels in patients with thyrotoxicosis- type thyroid disorders atPKU Muhammadiyah Hospital, Yogyakarta, from 2020– 2025. The study employed a descriptive method with a cross-sectional approach based on secondary data from medical records and laboratories. The study sample consisted of 34 thyrotoxicosis patients selected using consecutive sampling. Data analysis was performed using univariate and bivariate methods using Spearman's correlation test. The results showed that the majority of patients were female(82.4%), with the majority aged 30–59 years (70.6%). Most patients had low TSH levels (58.8%), and all patients hadhigh FT4 levels (100%). The correlation test showed no significant association between age or gender and TSH and FT4 levels (p>0.05). This study concluded that the majority of thyrotoxicosis patients were women of reproductive age,with low TSH and high FT4 levels, without any significant association with age or gender. Keywords: Thyroid disorders, Thyrotoxicosis, TSH, FT4, Imunology ABSTRAK Gangguan tiroid merupakan salah satu masalah kesehatan endokrin terbanyak setelah diabetes dan memengaruhi metabolisme serta fungsi hormonal tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan imunologi kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dan Free Thyroxine (FT4) pada pasien gangguan tiroid jenis tirotoksikosis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode 2020–2025. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional berdasarkan data sekunder dari rekam medis dan laboratorium. Sampel penelitian sebanyak 34 pasien tirotoksikosis yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besarpasien berjenis kelamin perempuan (82,4%) dengan usia terbanyak 30–59 tahun (70,6%). Sebagian besar pasien memilikikadar. TSH rendah (58,8%) dan seluruh pasien memiliki kadar FT4 tinggi (100%). Uji korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia maupun jenis kelamin dengan kadar TSH dan FT4 (p>0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas pasien tirotoksikosis adalah perempuan usia produktif dengan gambaran TSH rendah dan FT4 tinggi tanpa adanya hubungan bermakna dengan faktor usia dan jenis kelamin. Kata Kunci: Gangguan Tiroid, Tirotoksikosis, TSH, FT4, Imunologi