Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi dalam Perspektif Islam di Apotek Merdeka Rahmatika, Anida Hasna; Martodihardjo, Suwaldi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Swamedikasi (self-medication) merupakan upaya pengobatan mandiri tanpa resep dokter yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia, bahkan mencapai 76,17% penduduk Jawa Tengah pada tahun 2024. Praktik swamedikasi yang tidak rasional dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti efek samping, interaksi obat, hingga resistensi. Dalam perspektif Islam, menjaga kesehatan adalah bentuk amanah (ihsan) yang menuntut kehati-hatian, kepatuhan, dan tanggung jawab dalam memilih dan menggunakan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan rasionalitas swamedikasi yang dilakukan oleh pasien Muslim di Apotek Merdeka, Kabupaten Demak, dalam konteks nilai-nilai Islam. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif non-eksperimental. Populasi adalah pasien yang melakukan swamedikasi di Apotek Merdeka, dengan sampel sebanyak 50 responden (berusia 18–60 tahun dan beragama Islam) yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup 21 pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Cronbach’s Alpha Pengetahuan: 0,694; Rasionalitas: 0,663). Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan persentase tingkat pengetahuan (Baik, Cukup, Kurang Baik) dan rasionalitas (Rasional/Tidak Rasional). Hasil: Mayoritas responden didominasi oleh perempuan (72%) , usia produktif 18-28 tahun (42%) , dan memiliki pendidikan terakhir SMA (54%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien mengenai swamedikasi secara umum tergolong cukup dengan nilai rata-rata 52%. Namun, sebagian besar responden telah melakukan swamedikasi secara rasional. Uji statistik menunjukkan bahwa usia dan pendidikan terakhir memiliki pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan rasionalitas swamedikasi , tetapi secara umum tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan rasionalitas swamedikasi (p value > 0.05).Kesimpulan: Tingkat pengetahuan pasien swamedikasi di Apotek Merdeka tergolong cukup, namun mayoritas telah melakukan swamedikasi secara rasional, yang menunjukkan adanya faktor lain seperti kesadaran, kepedulian, dan pengalaman pribadi yang mempengaruhi keputusan pengobatan di samping pengetahuan formal.