Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan akhlak terhadap diri sendiri pada peserta didik tunagrahita di SLB Negeri 2 Lombok Timur, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya, dan menganalisis dampaknya terhadap kemandirian peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi guru Pendidikan Agama Islam, kepala sekolah, waka kesiswaan, serta wali murid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan tiga strategi utama, yaitu keteladanan, pembiasaan, dan penguatan positif. Ketiga strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik individual peserta didik tunagrahita dan diterapkan secara konsisten dalam kegiatan sehari-hari. Faktor pendukung meliputi komitmen guru, budaya sekolah religius, dan keterlibatan sebagian orang tua, sedangkan hambatan mencakup keterbatasan kognitif siswa, rendahnya konsentrasi dan motivasi, kurangnya sarana prasarana, serta ketidakkonsistenan lingkungan keluarga. Strategi yang diterapkan guru memberikan dampak positif terhadap kemandirian peserta didik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang konkret, terstruktur, dan integratif sangat efektif dalam menanamkan akhlak diri sendiri pada peserta didik tunagrahita, sehingga mereka mampu berkembang menjadi individu yang lebih mandiri dan berkarakter. Kata Kunci: strategi guru PAI, akhlak terhadap diri sendiri, tunagrahita