Transformasi digital telah mendorong perubahan mendasar dalam penyelenggaraan layanan publik, termasuk sektor keagamaan yang menuntut inovasi berbasis teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kementerian Agama menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan berbagai layanan keagamaan yang sebelumnya terpisah-pisah dan menimbulkan ketidakefisienan bagi pengguna. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi aplikasi Pusat Layanan Keagamaan (PUSAKA) sebagai bentuk inovasi layanan keagamaan di Kementerian Agama Kota Padang dalam konteks transformasi digital, mencakup konsep inovasi yang diterapkan, strategi implementasi, sumber daya pendukung, serta tantangan yang dihadapi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dengan Pranata Komputer Ahli Muda Kementerian Agama Kota Padang, serta data sekunder melalui studi literatur dari dokumen resmi dan publikasi ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi PUSAKA berhasil mengintegrasikan seluruh layanan keagamaan dalam satu platform terpadu yang dapat diakses 24 jam, meningkatkan efisiensi operasional, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan. Implementasi didukung oleh sumber daya manusia terlatih, infrastruktur digital memadai, dan strategi sosialisasi masif melalui media digital maupun pendekatan grassroot. Meskipun menghadapi tantangan literasi digital dan keterbatasan infrastruktur, upaya berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan terus dilakukan untuk memastikan pemerataan akses. Pengembangan masa depan difokuskan pada penambahan fitur inovatif dan integrasi sistem eksternal untuk menciptakan ekosistem layanan digital yang lebih komprehensif mendukung visi Indonesia Emas 2045.