Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Representasi Kepemimpinan Paternalistik dalam Film 1 Kakak 7 Ponakan Maysura, Suci Qaulan; Dimisyqiyani, Erindah; Amaliyah, Amaliyah; Aji, Gagas Gayuh; Sinulingga, Rizky Amalia
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3112

Abstract

Penelitian ini mengkaji representasi kepemimpinan paternalistik dalam konteks keluarga yang digambarkan dalam film 1 Kakak 7 Ponakan. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi peran kepemimpinan tokoh utama sebagai figur sentral keluarga, menganalisis pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap perkembangan karakter para keponakan, serta menilai bagaimana dinamika kepemimpinan tersebut direpresentasikan melalui alur cerita dan visual film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naratif, yang menekankan pada analisis mendalam terhadap fenomena sosial dan perilaku manusia dalam lingkungan keluarga. Populasi penelitian mencakup seluruh elemen naratif dan visual film yang berkaitan dengan praktik kepemimpinan paternalistik. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih adegan-adegan yang dianggap paling relevan dan representatif terhadap tema kepemimpinan. Instrumen pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi, dengan memanfaatkan tangkapan layar serta transkrip dialog dari adegan-adegan kunci yang dianalisis secara sistematis. Analisis data dilakukan melalui analisis naratif yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan paternalistik yang ditandai oleh nilai kebaikan, moralitas, dan otoritas memiliki pengaruh positif terhadap prestasi akademik, kemandirian, serta penguatan ikatan emosional dalam keluarga. Namun demikian, kontrol yang berlebihan berpotensi memunculkan resistensi dan konflik internal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keseimbangan antara otoritas dan kasih sayang menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.