Penguatan literasi digital masyarakat desa menjadi penting dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan perpustakaan Desa Ambalutu sebagai pusat edukasi berbasis digitalisasi untuk meningkatkan literasi dan akses informasi masyarakat. Metode pengabdian dilakukan melalui pelatihan literasi digital bagi perangkat desa, pengurus PKK, dan siswa sekolah dasar, disertai pendampingan penggunaan aplikasi perpustakaan digital dan monitoring berkelanjutan. Data dikumpulkan dengan observasi langsung, kuesioner, dan wawancara untuk mengukur peningkatan kemampuan literasi digital serta partisipasi aktif masyarakat dalam pemanfaatan layanan perpustakaan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kualitas layanan perpustakaan dan kapasitas SDM pengelola, terbukti dari skor tertinggi pada aspek perencanaan kerja berkelanjutan dan pelatihan staf profesional. Digitalisasi perpustakaan membuka akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan digital dan meningkatkan minat baca masyarakat secara inklusif. Kemitraan multipihak antara perangkat desa, kelompok PKK, institusi pendidikan dan sektor swasta memperkuat pengelolaan dan kelangsungan program. Tantangan berupa keterbatasan infrastruktur jaringan dan kesiapan teknologi warga menjadi fokus perbaikan ke depan. Keberlanjutan program dijaga melalui beberapa strategi terstruktur: pertama, pembentukan kader literasi digital dari generasi muda dan pengurus PKK sebagai agen perubahan yang mengelola perpustakaan secara mandiri; kedua, penyusunan dokumen rencana kerja berkelanjutan dan SOP pengelolaan perpustakaan digital; ketiga, pelaksanaan monitoring dan evaluasi berkala minimal tiga kali per tahun untuk mengukur efektivitas program; keempat, pengembangan kemitraan jangka panjang dengan pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk dukungan infrastruktur dan pendanaan; kelima, integrasi perpustakaan digital dalam kegiatan rutin desa dan sistem pembelajaran sekolah setempat. Keberlanjutan diukur melalui indikator kuantitatif seperti jumlah pengguna aktif perpustakaan digital, frekuensi peminjaman buku digital, dan jumlah kegiatan literasi yang dilaksanakan, serta indikator kualitatif berupa peningkatan kompetensi pengelola, kepuasan pengguna (skor 4,5), dan partisipasi aktif masyarakat dalam program literasi. Kesimpulan program ini menegaskan bahwa pengoptimalan perpustakaan berbasis digital efektif meningkatkan literasi digital masyarakat desa dan memperkuat ekosistem edukasi komunitas. Model pengabdian ini layak direplikasi untuk pengembangan perpustakaan desa lainnya dalam upaya pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi. Keberhasilan program membuka peluang pengembangan berkelanjutan dengan dukungan infrastruktur dan pelatihan literasi digital yang terstruktur. Smart Literacy Community Service Program: Optimization of Ambalutu Village Library as a Digital-Based Education Center Abstract The digital literacy empowerment of rural communities is crucial for supporting sustainable human resource development. This community service program aims to optimize the Ambalutu Village Library as a digital-based education center to enhance literacy and access to information among the community. The program’s method involves digital literacy training for village officials, PKK administrators, and elementary school students, supplemented by assistance in using digital library applications and continuous monitoring. Data were collected through direct observation, questionnaires, and interviews to measure improvements in digital literacy skills and active community participation in utilizing library services. Evaluation results show significant improvements in the quality of library services and the capacity of human resources managing the library, evidenced by the highest scores in sustainable work planning and professional staff training. The digitalization of the library provides broader access to digital reading materials and inclusively increases public reading interest. Multi-stakeholder partnerships between village officials, PKK groups, educational institutions, and the private sector strengthen the program's management and sustainability. Challenges related to limited network infrastructure and community readiness for technology remain key focuses for future improvement. In conclusion, this program confirms that optimizing libraries based on digitalization effectively enhances the digital literacy of rural communities and strengthens the community’s educational ecosystem. This community service model is worthy of replication for the development of other village libraries aiming to empower communities based on technology. The program’s success opens opportunities for sustainable development supported by infrastructure and structured digital literacy training.