Fitri Romadonika Fitri Romadonika
Stikes Yarsi Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FAKTOR SITUASIONAL DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 1 SURABAYA SAKRA TIMUR indah wasliah; Bq. Nurul Hidayati Bq. Nurul Hidayati; Fitri Romadonika Fitri Romadonika; Syamdarniati Syamdarniati
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/hv4jgb04

Abstract

Latar belakang: Perilaku bullying merupakan kasus yang mengerikan di Indonesia dan terjadi dari level sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2022 tercatat di KPAI perilaku bullying terjadi di kalangan siswa sekolah dasar dengan angka 54,2% Tujuannya: Untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua dan faktor situasional dengan kejadian bullying pada anak usia sekolah Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif korelatif” pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu 112 siswa, sampel 53 siswa dengan menggunakan teknik probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan  kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan uji Chi Square. Responden penelitian anak usia sekolah kelas 4-6, tinggal bersama orang tua, dan memiliki media sosial. Variabel independen penelitian ini yaitu pola asuh orang tua dan pengguna media sosial. Variabel dependen penelitian ini yaitu perilaku bullying Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan yaitu ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian bullying p value 0.039 (<0.05) adanya hubungan faktor situasional dengan kejadian bullying Penggunaan media sosial nilai p value 0.038 (<0.05) dan Faktor teman sebaya p value 0.000 (<0.05)Kesimpulan: Perilaku bullying pada anak usia sekolah dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan faktor situasional. Anak dengan pola asuh authoritarian beresiko lebih besar terlibat perilaku bullying. Anak yang aktif menggunakan media sosial dan anak yang memiliki pertemanan yang tidak baik  rentan terlibat bullying. Saran: perlu adanya peran tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan berbagai upaya dalam promosi kesehatan terkait cara untuk mencegah perilaku bullying dengan melibatkan orang tua dan guru.