Sampah organik rumah tangga merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas warga dalam mengelola limbah organik melalui penerapan dua model teknologi tepat guna, yaitu komposter aerob sistem ember tumpuk dan komposter aerob berbahan limbah spanduk bekas. Program dilaksanakan di Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, dengan melibatkan delapan perwakilan warga RT 002/RW 008 menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasiārefleksi, dan perencanaan ulang. Pelatihan dilakukan dengan metode hands-on training yang memungkinkan peserta berpartisipasi langsung dalam pembuatan, pengoperasian, dan perawatan dua model komposter. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada seluruh indikator pengetahuan, keterampilan, dan komitmen warga terhadap pengelolaan limbah organik, dengan rata-rata peningkatan sebesar 75% dari hasil pre-test dan post-test. Peserta mampu memahami prinsip pengomposan aerobik, mengidentifikasi manfaat ekologis, serta berkomitmen untuk mengurangi praktik pembakaran sampah di rumah. Kedua model komposter dinilai efektif dan mudah direplikasi; model ember tumpuk unggul dalam efisiensi ruang, sedangkan model spanduk menjadi inovasi berbasis upcycling yang sekaligus mengurangi limbah plastik. Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap upaya mitigasi perubahan iklim dan penguatan ekonomi sirkular di tingkat rumah tangga, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13 (Climate Action) dan poin 12 (Responsible Consumption and Production).