Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Introduksi Komposter Maggot Ember Tumpuk untuk Mengatasi Permasalahan Sampah Organik di Kelurahan Malasom Distrik Aimas Kabupaten Sorong Ivone Felicia Sangaji; Risty Aulia; Putri Sundari; Jihan Rumasukun; Norlince Bleskadit; Priscila Saflesa; Maria Paula; Jaharudin Jaharudin; Febrian Andi Hidayat; Lisa Dewi  Ramadany
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Vol. 3 (2025): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Dharma Samakta Edukhatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61142/psnpm.v3.283

Abstract

Sampah organik rumah tangga masih menjadi persoalan prioritas yang berdampak pada pencemaran dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Pengabdian ini bertujuan memperkenalkan teknologi komposter maggot ember tumpuk sebagai solusi biokonversi limbah organik skala rumah tangga sekaligus mendukung SDGs 13 (Climate Action). Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Malasom, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong (Oktober 2025) dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), melibatkan 8 perwakilan warga RT 002/RW 008. Rangkaian kegiatan meliputi perencanaan partisipatif, pelatihan hands-on perakitan komposter dan pengelolaan larva Black Soldier Fly (BSF), evaluasi-pretest–posttest, serta refleksi untuk tindak lanjut. Empat indikator dievaluasi: pengetahuan komposter, pemahaman manfaat biokonversi, komitmen mengolah sampah di rumah, dan pemahaman kontribusi pengurangan emisi metana. Hasil menunjukkan peningkatan yang nyata: pengetahuan naik 25%→100%, pemahaman manfaat 25%→100%, komitmen pengolahan 75%→100%, dan pemahaman kontribusi terhadap penurunan CH₄ 0%→100% (rata-rata peningkatan ≈75%). Peserta mampu merakit dan mengoperasikan komposter, memahami prinsip perawatan media, serta merencanakan pemantauan mandiri dan pelatihan lanjutan menuju tahap panen dan pemanfaatan frass serta larva sebagai input pertanian/pakan. Disimpulkan, model PAR dengan teknologi komposter maggot yang sederhana, murah, dan replikatif efektif meningkatkan eco-literacy, keterampilan teknis, dan komitmen warga, serta berkontribusi pada mitigasi emisi di tingkat komunitas.