Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Plagiarism as a Moral Crisis in Students: A Normative Ethical Approach Fajar Ahmad; Nandana Kafii Anantara; Ulfita Mardhatillah; Ika Triayu Rahmadiah; Muhammad Oktorama Setiawan
ISNU Nine-Star Multidisciplinary Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Vol.2 No.1 2025 ISNU Nine Star Mei
Publisher : ISNU Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70826/ins9mj.v2i1.760

Abstract

Plagiarism in academia is a serious violation of ethics and scientific integrity, particularly among students. This phenomenon reflects a moral crisis that not only impacts individual quality but also threatens academic culture as a whole. This study aims to examine plagiarism behavior from a normative ethics perspective, emphasizing the approaches of deontology, utilitarianism, and virtue ethics. The method used is a literature study, by analyzing various relevant literature related to academic ethics and morality in higher education. The results of the analysis indicate that plagiarism is not only a form of intellectual dishonesty but also reflects students' weak moral awareness in understanding academic responsibility. The deontological approach views plagiarism as a violation of moral obligations, utilitarianism views it as an act that harms the academic community as a whole, while virtue ethics emphasizes the importance of developing honest and responsible character in individuals. Based on these findings, this study concludes that overcoming plagiarism cannot be done solely through sanctions, but requires a comprehensive and continuous approach to academic ethics education. Education that instills the values of honesty, integrity, and moral responsibility from an early age is key to building a healthy and dignified academic culture.
Perjanjian Perkawinan Dalam Hukum Perdata Nurmazidah Hasanah Hasibuan; Malik Aldiansyah; Muhammad Oktorama Setiawan; Ika Triayu Rahmadiah; Sri Azriani
Jurnal Sahabat ISNU SU Vol. 2 No. 1 (2025): Vol.2 No.1 2025: Sahabat ISNU Mei
Publisher : ISNU Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada banyak kasus yang berkaitan dengan pernikahan khususnya terkait dengan perceraian. Banyaknya item yang masuk ke lembaga Jumlah Jumlah peradilan tidak proporsional dengan jumlah hakim yang bertanggung jawab atas kasus tersebut ini tersebut tersebut tentang mengevaluasi, menilai, dan selesai sebab-sebab diusulkan oleh mereka pencari keadilan. Jenis kasus tambahan yang sering diajukan adalah kasus yang dikuasai oleh wanita yang seharusnya mengalami dilindungi oleh perjanjian pernikahan. Tuntutan terhadap pengadilan agama di wilayah hukum seluruh Indonesia juga semakin berkembang. Namun demikian, ada yurisdiksi tertentu yang memiliki sedikit permasalahan karena memiliki peraturan adat atau tradisi budaya di bidang Perkawinan yang didasarkan pada perjanjian perkawinan sebelum pernikahan harus dipertahankan tersebut sampai salah satu pasangan meninggal. Perjanjian Perkawinan, juga dikenal sebagai "pranikah", dapat didefinisikan sebagai undang-undang perjanjian calon pasangan memasukkan klausul-klausul dalam kontrak yang akan diikat dan dipatuhi setelah mereka menikah, semua berkaitan dengan klasifikasi harta bersama, tindakan atau mengabaikannya (termasuk penggunaan kekerasan domestik), larangan selingkuh, poligami atau poliandri, penentuan penghasilan rumah tangga, perpindahan atau penyatuan harta benda yang dibuat melalui harta bawaan atau perkawinan, masing-masing bertanggung jawab hutang, pengasuh anak, pengeluaran pendidikan anak, pendidikan anak menuju kedewasaan dan independen. Perjanjian perkawinan menurut hukum perdata Amerika Serikat (Hukum Perdata) memiliki persamaan dengan peraturan Islam yang dikonfirmasi secara tertulis, tetapi kekuatan dan keabsahan membuatnya terikat terhadap pihak ketiga membedakannya. Akad nikah di era sekarang ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi niat pasangan buruk yang mengincar harta benda atau niat baik lainnya untuk menikahkan seseorang.