Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DUSUN KLAPALORO DAN TEMUIRENG DALAM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT Pratiwi, Ambar; Haryanto, Septiyan; Setiawan, Johan; Wibowo, Satrio Cahyo
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.969 KB) | DOI: 10.12928/jp.v2i1.465

Abstract

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dari segi kesehatan fisik dan lingkungan dapat ditingkatkan dengan berbagai upaya, diantaranya adalah pengenalan perilaku hidup sehat seperti membiasakan gosok gigi, pengukuran indeks masa tubuh, pengelolaan sampah, serta peningkatan nilai gizi komsumsi masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam pemberdayaan masyarakat di dusun Klapaloro dan Temu Ireng dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan pemanfaatan produk local untuk meningkatkan nilai gizi konsumsi masyarakat. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat terjadi peningkatan perilaku hidup sehat pada masyarakat dusun Klapaloro dan Temu ireng. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan penyuluhan, pendampingan dan praktek. masyarakat di dusun Klapaloro dan Temu ireng telah mengalami peningkatan kesadaran dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena dalam pengelolaan limbah rumah tangga telah melakukan pemisahan limbah organik dan yang non arganik. Warga dusun telah mengalami peningkatan perilaku hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan diri dan meningkatkan gizi konsumsi buah dan sayur setiap harinya. Peningkatan ini diharapkan dapat selalu dipertahankan dan ditingkatkan sehingga tercipta masyarakat yang sehat baik fisik maupun lingkungannya.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) ANNABA’ DALAM DIVERSIFIKASI OLAHAN LIDAH BUAYA DI DESA AMBARKETAWANG KABUPATEN SLEMAN Aji, Oktira Roka; Pratiwi, Ambar Roka
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.177 KB) | DOI: 10.12928/jp.v1i2.325

Abstract

Lidah buaya terkenal akan beragam khasiat yang dimilikinya. Tanaman ini sangat cocok tumbuh pada iklim tropis Indonesia. KWT (Kelompok Wanita Tani) An-Naba’ sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan di Desa Ambarketawang, Sleman berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat melalui budidaya tanaman lokal. Salah satu tanaman yang saat ini digalakkan untuk dibudidayakan adalah lidah buaya. Lidah buaya dipilih karena sangat mudah untuk ditanam dan memiliki beragam manfaat. Saat ini kendala yang masih dihadapi KWT An-Naba’ Desa Ambarketawang adalah sulitnya memasarkan hasil tanaman mereka tersebut. Pelepah lidah buaya hanya dihargai dengan harga yang murah. Salah satu cara untuk membantu meningkatkan daya jual pelepah lidah buaya yaitu dengan mengolah lidah buaya tersebut menjadi berbagai macam olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lidah buaya dapat diolah menjadi berbagai macam olahan minuman dan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan anggota KWT An-Naba’ tentang manfaat, kandungan gizi serta potensi lidah buaya serta meningkatkan keterampilan anggota KWT An-Naba’ dalam mengolah lidah buaya menjadi berbagai produk makanan. Produk makanan tersebut diantaranya yaitu teh Aloe vera, nata de Aloe vera, selai Aloe vera dan manisan Aloe vera. Program pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017 di Balai Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta. Program pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang manfaat dan khasiat tanaman lidah buaya kemudian dilanjutkan dengan pelatihan tentang cara pembuatan olahan lidah buaya. Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Peningkatan keterampilan masyarakat melalui pelatihan pengolahan produk lidah buaya ini diharapkan mampu mendorong kemajuan perekonomian masyarakat dan tumbuhnya industri rumah tangga di Desa Ambarketawang.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM DIVERSIFIKASI OLAHAN IKAN NILA Putri, Diah Asta; Pratiwi, Ambar; Suwartiningsih, Nurul
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.766 KB) | DOI: 10.12928/jp.v2i2.404

Abstract

Communities in the area of  PRA Ambarketawang and KWT An-Naba’ Gamping Sleman Yogyakarta conduct tilapia fish cultivation. But, they usually sell tilapia fish to the market in raw condition. Therefore, we intends to provide counseling, training and assistance in diversifying the processing of tilapia fish. This activity is an effort to fulfill the needs of protein for daily consumption from ingredients cultivated by the local community. This activity can also be useful in increasing the selling power of tilapia fish  and increasing income. The activities carried out in several sessions included counseling on the benefits, nutritional content and potential of tilapia, training in making nuggets, noodles, fish sticks, meatballs, training on product packaging and product marketing. The conclusion of this service activity is the increasing knowledge and skills of partners in processing tilapia into products in the form of fish nuggets, fish sticks, fish noodles and fish meatballs and increasing partners knowledge in packaging products safely and attractively in order to compete with other similar products. Keywords: tilapia, nugget, meatball, noodle, fish stick
ISOLASI DAN ANALISIS KANDUNGAN MINYAK ATSIRI PADA KEMBANG LESON Ambar Pratiwi; Listiatie Budi Utami
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 4, No 1: March 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v4i1.5930

Abstract

Kembang leson sering dimanfaatkan sebagai aromaterapi pada saat pemulihan bagi pasien karena dipercaya dapat menghilangkan rasa lesu. Komposisi kembang leson sangat beragam, terdiri dari beraneka bunga dan rimpang, serta belum ada kajian mendalam terkait dengan kandungan senyawa terutama minyak atsiri pada kembang leson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan minyak atsiri yang terdapat pada kembang leson. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi minyak atsiri dengan metode destilasi Stahl, minyak atsiri yang diperoleh dianalisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif minyak atsiri meliputi pengamatan organoleptis; sementara analisis kuantitatif minyak atsiri dilakukan dengan kromatograf gas-spektra massa (KG-SM). Minyak atsiri yang diperoleh memiliki bentuk cair, jernih, berwarna kuning kecokelatan, bau aromatis. Rendaman minyak atsiri yang diperoleh sebesar 0,75% (v/b). Analisis KG-SM diperoleh 50 komponen penyusun minyak atsiri, lima komponen minyak atsiri yang memiliki luas area tertinggi yaitu camphene kadarnya sebanyak 1,29% , benzene metil cymene 4,93%, camphor 4,75%, cyclohexanemethanol 7,56% dan curdione 4,83%.
Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Minyak Atsiri Kembang Leson Ambar Pratiwi; Inas Salimah
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 2 (2020): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i2.9966

Abstract

AbstrakKembang leson adalah racikan jamu untuk mandi yang terdiri dari berbagai obat-obatan herbal yang umum ditemukan di Jawa. Kembang leson mengandung minyak atsiri utama, yaitu camphene 1,29%, benzene methyl cymene 4,93%, camphor 4,75%, cyclohexane methanol 7,56%, dan curdione 4,83%. Golongan senyawa minyak atsiri dapat menghambat radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) dan memiliki aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri dari minyak atsiri kembang leson. Minyak Atsiri kembang leson diekstraksi dengan metode destilasi. Minyak atsiri yang diperoleh diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, serta aktivitas antibakteri dengan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri kembang leson memiliki aktivitas antioksidan dengan persentase penghambatan DPPH sebesar 56,16%, dan memiliki nilai IC50 (half maximal inhibitory concentration) sebesar 825,78 ppm. Aktivitas antibakteri minyak atsiri kembang leson juga efektif menghambat pertumbuhan E. coli, tetapi belum mampu menghambat pertumbuhan S. aureus. Minyak atsiri kembang leson  dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami.Abstract Kembang leson is an herbal concoction used for bathing. It comprises various herbal medicines found in Java, which contains essential oils such as 1.29% camphene, 4.93% benzene methyl cymene, 4.75% camphor, 7.56% cyclohexane methanol, and 4.83% curdione. It is known that essential oils can reduce DPPH free radicals and have antibacterial activity against S. aureus and E. coli.  Our research is to determine the antioxidant and antibacterial activity of kembang leson essential oil. The essential oil was extracted by distillation. The essential oil obtained was examined for antioxidant activity using the DPPH method and antibacterial activity using the diffusion method. The results showed that kembang leson essential oils have antioxidant and antibacterial activity. The percentage of DPPH inhibition was 56.16%, and the IC50 value was 825.78 ppm. Antibacterial activity of kembang leson essential oil inhibited E. coli but could not inhibit the growth of S. aureus. Thus, kembang leson essential oils have antioxidant and antibacterial activity against E. coli, but only have antioxidant activity against S. aureus. Further studies are needed to determine the main ingredients that play an important role in the antioxidant mechanism and antibacterial of kembang leson essential oil.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) ANNABA’ DALAM DIVERSIFIKASI OLAHAN LIDAH BUAYA DI DESA AMBARKETAWANG KABUPATEN SLEMAN Oktira Roka Aji; Ambar Roka Pratiwi
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v1i2.325

Abstract

Lidah buaya terkenal akan beragam khasiat yang dimilikinya. Tanaman ini sangat cocok tumbuh pada iklim tropis Indonesia. KWT (Kelompok Wanita Tani) An-Naba’ sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan di Desa Ambarketawang, Sleman berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat melalui budidaya tanaman lokal. Salah satu tanaman yang saat ini digalakkan untuk dibudidayakan adalah lidah buaya. Lidah buaya dipilih karena sangat mudah untuk ditanam dan memiliki beragam manfaat. Saat ini kendala yang masih dihadapi KWT An-Naba’ Desa Ambarketawang adalah sulitnya memasarkan hasil tanaman mereka tersebut. Pelepah lidah buaya hanya dihargai dengan harga yang murah. Salah satu cara untuk membantu meningkatkan daya jual pelepah lidah buaya yaitu dengan mengolah lidah buaya tersebut menjadi berbagai macam olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lidah buaya dapat diolah menjadi berbagai macam olahan minuman dan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan anggota KWT An-Naba’ tentang manfaat, kandungan gizi serta potensi lidah buaya serta meningkatkan keterampilan anggota KWT An-Naba’ dalam mengolah lidah buaya menjadi berbagai produk makanan. Produk makanan tersebut diantaranya yaitu teh Aloe vera, nata de Aloe vera, selai Aloe vera dan manisan Aloe vera. Program pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017 di Balai Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta. Program pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang manfaat dan khasiat tanaman lidah buaya kemudian dilanjutkan dengan pelatihan tentang cara pembuatan olahan lidah buaya. Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Peningkatan keterampilan masyarakat melalui pelatihan pengolahan produk lidah buaya ini diharapkan mampu mendorong kemajuan perekonomian masyarakat dan tumbuhnya industri rumah tangga di Desa Ambarketawang.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM DIVERSIFIKASI OLAHAN IKAN NILA Diah Asta Putri; Ambar Pratiwi; Nurul Suwartiningsih
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v2i2.404

Abstract

Communities in the area of  PRA Ambarketawang and KWT An-Naba’ Gamping Sleman Yogyakarta conduct tilapia fish cultivation. But, they usually sell tilapia fish to the market in raw condition. Therefore, we intends to provide counseling, training and assistance in diversifying the processing of tilapia fish. This activity is an effort to fulfill the needs of protein for daily consumption from ingredients cultivated by the local community. This activity can also be useful in increasing the selling power of tilapia fish  and increasing income. The activities carried out in several sessions included counseling on the benefits, nutritional content and potential of tilapia, training in making nuggets, noodles, fish sticks, meatballs, training on product packaging and product marketing. The conclusion of this service activity is the increasing knowledge and skills of partners in processing tilapia into products in the form of fish nuggets, fish sticks, fish noodles and fish meatballs and increasing partners knowledge in packaging products safely and attractively in order to compete with other similar products. Keywords: tilapia, nugget, meatball, noodle, fish stick
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DUSUN KLAPALORO DAN TEMUIRENG DALAM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT Ambar Pratiwi; Septiyan Haryanto; Johan Setiawan; Satrio Cahyo Wibowo
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v2i1.465

Abstract

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dari segi kesehatan fisik dan lingkungan dapat ditingkatkan dengan berbagai upaya, diantaranya adalah pengenalan perilaku hidup sehat seperti membiasakan gosok gigi, pengukuran indeks masa tubuh, pengelolaan sampah, serta peningkatan nilai gizi komsumsi masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam pemberdayaan masyarakat di dusun Klapaloro dan Temu Ireng dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan pemanfaatan produk local untuk meningkatkan nilai gizi konsumsi masyarakat. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat terjadi peningkatan perilaku hidup sehat pada masyarakat dusun Klapaloro dan Temu ireng. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan penyuluhan, pendampingan dan praktek. masyarakat di dusun Klapaloro dan Temu ireng telah mengalami peningkatan kesadaran dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena dalam pengelolaan limbah rumah tangga telah melakukan pemisahan limbah organik dan yang non arganik. Warga dusun telah mengalami peningkatan perilaku hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan diri dan meningkatkan gizi konsumsi buah dan sayur setiap harinya. Peningkatan ini diharapkan dapat selalu dipertahankan dan ditingkatkan sehingga tercipta masyarakat yang sehat baik fisik maupun lingkungannya.
PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Ambar Pratiwi; Arufah Faizah Nafira
Konservasi Hayati Vol 17, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v17i2.15034

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) termasuk tanaman yang mempunyai sensitifitas agak tinggi terhadap kekeringan. Frekuensi penyiraman yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan perlakuan variasi frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan buncis, serta menentukan frekuensi penyiraman optimal untuk menghasilkan pertumbuhan buncis terbaik. Variasi frekuensi penyiraman yang diberikan yaitu 1 hari sekali, 2 hari sekali, 4 hari sekali, 6 hari sekali, dan 8 hari sekali dengan volume air 200 mL. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan analisis data menggunakan uji ANOVA, dan uji lanjut DMRT. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, jumlah bunga, berat basah, dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan pemberian variasi frekuensi penyiraman terdapat perbedaan signifikan terhadap pertumbuhan buncis. Frekuensi penyiraman 8 hari sekali mengalami penghambatan pertumbuhan dibandingkan dengan frekuensi penyiraman 1 hari sekali terhadap semua parameter kecuali pada parameter lebar daun. Tinggi tanaman mencapai 223,72 cm pada pemberian perlakuan frekuensi penyiraman 1 hari sekali, sedangkan diameter batang mencapai 0,327 cm, demikian pula dengan jumlah daun terdapat 24 daun majemuk. Sedangkan jumlah bunga terbanyak terdapat pada perlakuan frekuensi penyiraman 2 hari sekali yaitu 2 kuntum bunga. Demikian juga berat basah total mencapai 45 gram, dan berat kering mencapai 12,6 gram pada pemberian perlakuan frekuensi penyiraman 1 kali sehari. Semakin lama frekuensi penyiraman yang diberikan, semakin menghambat pertumbuhan buncis. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali merupakan frekuensi penyiraman yang paling optimal terhadap semua parameter pertumbuhan kecuali pada parameter lebar daun.
Respon Pertumbuhan Tomat Cherry (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) terhadap Konsentrasi Salinitas NaCl Ambar Pratiwi; Elis Wahyu Krisjayanti; Inggita Utami
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 9, No 2 (2021): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v9i2.3429

Abstract

Cherry tomato is a popular horticultural crop in Indonesia. The need for cherry tomatoes is starting to increase and they are starting to be consumed fresh as fruit or in processed form. The growth and productivity of cherry tomatoes is strongly influenced by the salinity of the growing media. Soil is classified as saline if the saturated extract from saline soil has a DHL or EC value of more than 4 dS/m. The aim of the study was to determine the growth response and the best NaCl concentration on growth, vitamin C content, and total phenol in cherry tomatoes. This research was conducted from March to May 2020 at the Green House of the University of Sarjanawiyata Tamansiswa. Cherry tomatoes were grown in a planting medium in the form of yard soil and manure with a ratio of 2:1, given a solution with various concentrations of NaCl every day to produce the effect of salinity of NaCl. The treatments given during data observation included growth, vitamin C content, and total flavonoids. The data obtained were analyzed using ANOVA, if there was a significant difference, then proceed with DMRT. The results of the analysis showed that several growth parameters gave significant differences, namely: plant height, compound leaves, and stem diameter. While the growth parameters that do not provide a significant difference in the number of flowers and the number of fruit. The highest vitamin C content in cherry tomatoes was obtained in the 1000 ppm treatment, amounting to 30.30 mg/ 100 g. The highest total phenol content of cherry tomatoes was found in the 1000 ppm treatment, amounting to 24.89 mg/ 100 g. The conclusion of this research is that the best NaCl concentration treatment is 1,000 ppm, where there are significant differences in plant height, compound leaves, and stem diameter. The concentration of 1,000 ppm also increased the highest total vitamin C and phenol content.