Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH WADAH KULTUR DAN KONSENTRASI SUMBER KARBON PADA PERBANYAKAN KENTANG ATLANTIK SECARA IN VITRO Karyanti, Karyanti; Kristianto, Yosua Glen; Khairiyah, Hayat; Novita, Linda; Sukarnih, Tati; Rudiyana, Yayan; Sofia, Dewi Yustika
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.703 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.3012

Abstract

The Effect of Culture Container and Carbon Source Concentration on In Vitro Shoot Propagation of Atlantic PotatoABSTRACTPotato is a food commodity that has the potential to support food diversification in Indonesia. There is an increasing demand for Atlantic potatoes as the raw material for processed potato products. The demand, which has not been met by the increased production, has been the cause of the ongoing potato import activities in Indonesia. The limitation of producing quality Atlantic potato seeds economically is one of the obstacles to increasing the production of Atlantic potatoes in Indonesia. The aim of this research was to study the effect of various table sugar concentrations as the carbon source and the type of the culture containers used for Atlantic potato shoot multiplication in vitro. The propagation was carried out in bioreactors and culture bottles with MS liquid medium + coconut water at a concentration of 150 mL/L medium, and 3 concentration levels of table sugar, namely 0; 7.5; and 15 g/L medium. The use of bioreactor significantly increased the height of the Atlantic potato plantlets. The use of bioreactor combined with table sugar addition decreased hyperhydricity level. The highest number of shoots, leaves, and roots were found at the table sugar concentration of 15 g/L medium in both containers.Keywords: bioreactor, micropropagation, shoot culture, Solanum tuberosum, sucrose ABSTRAKKentang merupakan komoditas pangan yang berpotensi mendukung program diversifikasi pangan di Indonesia. Peningkatan permintaan terhadap kentang Atlantik sebagai bahan baku kentang olahan yang tak diimbangi dengan peningkatan produksi kentang Atlantik menjadi penyebab masih berlangsungnya impor kentang Atlantik di Indonesia. Keterbatasan menghasilkan benih kentang Atlantik berkualitas yang ekonomis merupakan salah satu hambatan dalam meningkatkan produksi kentang Atlantik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh variasi konsentrasi sukrosa teknis sebagai sumber karbon dan penggunaan jenis wadah terhadap perbanyakkan tunas kentang Atlantik secara in vitro. Perbanyakkan tunas kentang Atlantik menggunakan media MS cair + 150 mL/L air kelapa dalam wadah bioreaktor dan botol kultur dengan 3 taraf konsentrasi sukrosa, yaitu 0; 7,5; dan 15 g/L media. Penggunaan bioreaktor secara signifikan meningkatkan tinggi planlet kentang Atlantik yang dihasilkan. Penggunaan bioreaktor yang dikombinasikan dengan penambahan sukrosa teknis menurunkan tingkat hiperhidrisitas. Tunas, daun, dan akar terbanyak dihasilkan oleh perlakuan sukrosa teknis 15 g/L media dalam kedua jenis wadah.Kata Kunci: bioreaktor, kultur tunas, mikropropagasi, Solanum tuberosum, sukrosa
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI METANOL DAN LAMA INDUKSI TERHADAP EKSPRESI PROINSULIN OLEH Pichia pastoris SECARA INTRASELULER Martius, Efrida; Triyadi, Andree; Sofia, Dewi Yustika; Mahsunah, Anis Herliyati
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.186 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v6i1.3176

Abstract

The Effects of Variation in Methanol Concentration and Induction Time on Intracellular Proinsulin Expression by Pichia pastoris ABSTRACTDiabetes is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. There were 215 million diabetic patients in 2014 and the number is expected to rise in 2040. Generally, insulin is used to treat diabetic patients. Insulin production by recombinant technology has been done, though still inefficient, by using E. coli and S. cerevisiae expression system. Another alternative expression system is methylotrophic yeast Pichia pastoris. In this research, proinsulin has been expressed by P. pastoris intracellularly. P. pastoris strains used in this research were X33, GS115, and KM71H. All recombinant strains were MutS. Best cultivation media was BMGY. Proinsulin expression was observed at 25°C. Pichia pastoris strain that expressed proinsulin best was GS115-PI. It was supported by PCR in which the strain GS115-PI gave 504 bp-sized bands. Based on proinsulin formation time, the final methanol concentration of 0.5% in 72 hours was found to be the best treatment.Keywords: BMGY, methanol, phenotype, Pichia pastoris, proinsulin ABSTRAKDiabetes melitus merupakan kelainan yang ditandai dengan hiperglikemia. Penderita diabetes pada tahun 2014 di dunia mencapai 215 juta dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040. Umumnya penderita diabetes diberi pengobatan insulin sehingga menunjukkan akan ada peningkatan kebutuhan insulin. Produksi insulin dengan teknologi DNA rekombinan telah dilakukan dengan menggunakan sistem ekspresi E. coli dan S. cerevisiae namun masih belum efisien. Sistem alternatif lain adalah ragi metilotropik Pichia pastoris. Dalam penelitian ini dilakukan ekspresi proinsulin dari P. pastoris secara intraseluler. Galur P. pastoris yang digunakan dalam penelitian ini adalah X33, GS115, dan KM71H. Semua galur rekombinan adalah MutS. Media tumbuh terbaik adalah BMGY. Ekspresi proinsulin terlihat pada suhu 25°C. Hasil PCR menunjukkan bahwa galur GS115-PI yang dapat menghasilkan pita amplikon berukuran 504 bp. Hasil PCR ini dibuktikan oleh hasil seleksi galur yang menunjukkan bahwa galur GS115-PI dapat mengekspresi proinsulin dibandingkan galur lainnya. Berdasarkan kecepatan pembentukan pita protein proinsulin, variasi konsentrasi akhir metanol 0,5% dengan lama induksi 72 jam merupakan perlakuan terbaik.Kata Kunci: BMGY, fenotipe, metanol, Pichia pastoris, proinsulin