Yuliarmaheni, Ni Nyoman
Abdi Seni

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemuda Kreatif Menuju Era Kompetitif "Tari Modern Wujud Ekspresi Kreatif" Ni Nyoman Yuliarmaheni
Abdi Seni Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2213.047 KB) | DOI: 10.33153/abdiseni.v1i1.33

Abstract

Siswa Sekolah Menengah Atas memunyai potensi seni yang cukup besar, baik seni tradisi maupun seni modern. Hal ini, dapat dilihat dari kegiatan ekstra di sekolah-sekolah yang sangat banyak peminatnya. Kondisi yang demikian sangat perlu adanya pendampingan dari pihak profesional agar bakat dan talenta yang mereka miliki dapat berkembang lebih baik. Kegiatan pendampingan bertujuan mewadahi bakat tari modern bagi para generasi muda, mengembangkan kemampuan dan pengayaan bidang seni tari secara profesional, meningkatkan kualitas kepenarian tari modern, mengembangkan krestivitas dalam bidang tari moderrn, dan membentuk organisasi kawula muda dalam event Hari Pemuda Internasional. Materi pelatihan yang diberikan terdiri atas 3 (tiga) jenis, pertama adalah materi latihan (praktik), kedua pengembangan kreativitas, serta ketiga pengambangan apresiasi seni. Dengan metode partisipasi reaktif. Model ini sangat menekankan adanya kesadaran pengembangan individu agar bisa secara kreatif dan meningkatkan kemandirian yang produktif. Hasil dari pelatihan ini adalah terwujudnya gelar bersama pemuda se kota Surakarta dalam Pesta Pelajar anak-anak SMA se Kota Surakarta dan dokumentasi audio visual yang dapat digunakan acuan bagi sekolah SMU dalam pembelajaran tari Modern.Keyword : Tari Modern, Praktik
Janda Dirah Sosok Perempuan dalam Tata Nilai Sosial Ni Nyoman Yuliarmaheni; Nil Ikhwan
PANGGUNG Vol 34, No 2 (2024): Estetika, Budaya Material, dan Komodifikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v34i2.3480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah karya tari yang berjudul Tari Janda Dirah yang merupakan karya tari kontemporer yang berakar dari sebuah prosa lirik tulisan Toeti Heraty. Tari ini mengedepankan sisi keperempuanan dengan mengambil peran perempuan bernama Calonarang dan Ratna Manggali sebagai seorang janda beranak satu. Peranan perempuan dalam konsepnya sangat kental dengan adanya suatu bentuk emansipasi perempuan pada masa lampau yang dapat diteladani pada masa kini. Sosok perempuan pada zamannya berbeda, tetapi hakikatnya sama dalam berjuang mengarungi kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif analisis yang pengumpulan datanya dengan cara observasi, dan dokumentasi. Proses penciptaan menggunakan metode eksplorasi, eksperimentasi, dan perwujudan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai sosial cerita dan karya tari ini ada 3 hal yang dapat dipetik, yaitu nilai sosial dari Tuhan (kesederhanaan, kasih sayang dan cinta), individu (gigih berusaha dan bekerja keras), dan masyarakat (sopan santun, dan kemandirian). Kata kunci: Tari Janda Dirah, Calonarang, Ratna Manggali, dan Kontemporer
Janda Dirah Sosok Perempuan dalam Tata Nilai Sosial Ni Nyoman Yuliarmaheni; Nil Ikhwan
PANGGUNG Vol 34 No 2 (2024): Estetika, Budaya Material, dan Komodifikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v34i2.3480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah karya tari yang berjudul Tari “Janda Dirah” yang merupakan karya tari kontemporer yang berakar dari sebuah prosa lirik tulisan Toeti Heraty. Tari ini mengedepankan sisi keperempuanan dengan mengambil peran perempuan bernama Calonarang dan Ratna Manggali sebagai seorang janda beranak satu. Peranan perempuan dalam konsepnya sangat kental dengan adanya suatu bentuk emansipasi perempuan pada masa lampau yang dapat diteladani pada masa kini. Sosok perempuan pada zamannya berbeda, tetapi hakikatnya sama dalam berjuang mengarungi kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif analisis yang pengumpulan datanya dengan cara observasi, dan dokumentasi. Proses penciptaan menggunakan metode eksplorasi, eksperimentasi, dan perwujudan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai sosial cerita dan karya tari ini ada 3 hal yang dapat dipetik, yaitu nilai sosial dari Tuhan (kesederhanaan, kasih sayang dan cinta), individu (gigih berusaha dan bekerja keras), dan masyarakat (sopan santun, dan kemandirian). Kata kunci: Tari Janda Dirah, Calonarang, Ratna Manggali, dan Kontemporer
Relevance of the Values of Bedhaya Ketawang In the Life of Society Today Maryono, Maryono; Widawati, Setya; Yuliarmaheni, Ni Nyoman; MD, Slamet; Wahyudiarto, Dwi; Midiyanto, Midiyanto
Gelar: Jurnal Seni Budaya Vol. 20 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v20i2.4576

Abstract

Surakarta, a city formerly under the rule of the New Mataram dynasty established by Paku Buwana II in 1746, inherited a wealth of arts which led to its designation as a cultural center. Jumenengan is a cultural legacy in the form of a ceremony, held annually in the Javanese month of Ruwah, on the day of Selasa Kliwon, or Anggara Kasih, to celebrate the anniversary of the coronation of the king of Kasunanan Surakarta. The main prerequisite of the Jumenengan ceremony is the performance of the Bedhaya Ketawang dance, which provides legitimacy for the ceremony. The position of the Bedhaya Ketawang dance in the Jumenengan ceremony is as an heirloom with magical, sacred, prestigious value. Its presence gives legitimacy and credibility to the continued power of the king. As a cultural legacy, the Bedhaya Ketawang dance contains life values that can be absorbed both implicitly and explicitly. These include spiritual values, values of love for the natural environment, ethical values, aesthetic values, and values of love, all of which are relevant to the life of society today. The relevance of these values provides encouragement and motivation to build and develop the character of the Indonesian nation today as a society of faith, devotion to God, noble character, healthy knowledge, skill, creativity, independence, democracy, and responsibility.