Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INISIASI APOTEKER KELUARGA UNGGULAN DENGAN PENDEKATAN REAL TEACHING ACTION DI DESA SENDANG Khoiry, Qisty Aulia; Ulfa, Fathya; Wulandari, Wening; Syafira, Muthia; Sasongko, Heru
Jurnal BALIRESO Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal BALIRESO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.737 KB)

Abstract

Rational drug use is a very warm discussion in the health care system in Indonesia. This is possiblebecause of reports of the occurrence of errors in the selection and use of drugs freely by thecommunity without based on adequate knowledge, causing undesirable side effects. Real TeachingAction (RTA) is an effort to improve people's knowledge through short learning activities aboutdrug information. The information conveyed among others is about the classification of drugs, thesteps to use the drug "DAGUSIBU" (Get, Use, Save and Dispose of), self-medication and route ofadministration of the drug. The measurement method used is a pretest and posttest design tomeasure the success rate of the program which is divided into 5 measurements. The location usedas an activity is in Sendang Village, Purwantoro Subdistrict, Wonogiri Regency, Central Java, withthe target of housewives who are then referred to as AKU (Superior Family Pharmacists) cadres.The results of the activity are known to have increased the knowledge of respondents throughpretest-posttest with a percentage value of 27.19% - 97%. So it can be concluded that the RTAapproach is able to provide a good understanding of AKU cadre training
OPTIMIZATION OF OLIVE OIL, TWEEN 80, AND PROPYLENE GLYCOL OF SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM OF ZINC OXIDE BY D-OPTIMAL METHOD Dian Eka Ermawati; Adi Yugatama; Wening Wulandari
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.455 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.001649

Abstract

The incidence of skin cancer in Indonesia reaches 6-8%, so the skin needs effective protection. Zinc Oxide (ZnO) is a sunscreen with Sun Protecting Factor (SPF) 50 which is able to reduce exposure to Ultraviolet rays. ZnO is difficult to dissolve in water making an obstacle if dispersed in a hydro gel matrix, so it is formulated into a Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) preparation. SNEDDS formula was made using tween 80 as surfactant, propylene glycol as a co-surfactant, and olive oil. The optimum proportion of the three components was optimized with the D-Optimal method using Design Expert Stat-Ease 9 Trial software. Software obtained 16 formulas which were tested for physical stability response: transmittance value (%) and pH value. SNEDDS optimum formula was compared with the D-Optimal prediction formula using the student's t-test statistical analysis (p0.05), the loading dose of ZnO, Particle Size Analysis, and Zeta Potential. The optimum proportion of propylene glycol, tween 80, and olive oil making up SNEDDS were 9.9%: 81%: 9.1% respectively. The result of the percent transmittance response was 92.30% and the pH value was 7.20. Software prediction results: transmittance value was 92.59% and pH value was 7.37. Statistical analysis of one sample t-test showed no difference between observations and D-Optimal predictions. SNEDDS was able to load 2.0 mg ZnO/gram SNEDDS with a particle size of 150.2 nm; polydispersity index of 0.54 and zeta potential of -28.50 mV. The SPF value of SNEDDS ZnO was 16.
Uji Sifat Fisik, Sun Protecting Factor, dan In Vivo ZnO Terdispersi dalam Sediaan Nanoemulgel Dian Eka Ermawati; Adi Yugatama; Wening Wulandari
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.939 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.31660

Abstract

Sediaan topikal yang memiliki kemampuan tabir surya semakin meningkat permintaannya seiring dengan kenaikan angka kejadian kanker kulit. Sunblock direkomendasikan pada rentang nilai sun protecting factor (SPF) 15-30. Seng oksida (ZnO) memiliki kemampuan untuk menghalau sinar ultraviolet (UV) dan mampu memberikan nilai SPF yang tinggi. Konsentrasi maksimum ZnO pada produk kosmetik sangat terbatas dan memiliki efek iritasi kulit apabila terlalu sering digunakan, sehingga perlu adanya inovasi teknologi formulasi untuk mengoptimalkan efek sunblock dari ZnO. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ZnO yang didispersikan ke dalam sediaan nano emulgel berbasis Carbopol. Serbuk ZnO akan didispersikan dalam formula self-nanoemulsifying drug delivery system yang terdiri dari minyak zaitun:Tween 80:propilen glikol yang selanjutnya didispersikan dalam polimer hidrogel Carbopol. Formula nanoemulgel dilakukan uji sifat fisik selama 42 hari meliputi: organoleptik, viskositas, daya sebar dan daya lekat; kemampuan SPF; serta uji kemampuan melindungi dari sinar UV B yang dilakukan pada kulit tikus wistar menggunakan skor eritema. Analisa statistik uji sifat fisik menggunakan taraf kepercayaan 95% (p=0,05). Hasil uji sifat fisik sediaan ZnO terdispersi dalam emulgel stabil selama penyimpanan suhu kamar dengan konsistensi semi padat, dan berwarna putih transparan. Karakteristik fisik meliputi daya sebar, daya lekat, dan viskositas memiliki perbedaan yang bermakna selama proses penyimpanan (p<0,05). Hasil uji SPF menunjukkan bahwa sediaan ZnO terdispersi dalam nanoemulgel memiliki nilai SPF 25 (proteksi UV sedang) dan uji in vivo menunjukkan eritema sangat sedikit dengan skor 1.
Perbandingan Pemilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Melakukan Hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Wulandari, Wening; Suwantika, Auliya Abdurrohim; Zakiyah, Neily; Rahayu, Cherry; Ramadhani, Sitha Fitri
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2024.13.1.12

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyerta yang sering terjadi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang sedang melakukan hemodialisis (HD) dan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Penggunaan obat antihipertensi yang tepat pada pasien PGTA dengan komorbid hipertensi dapat meningkatkan pengelolaan hipertensi, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien PGTA yang menjalani HD dan CAPD, serta menganalisis pengaruhnya terhadap kontrol tekanan darah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan observasional, dengan pengumpulan data secara retrospektif melalui rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sebanyak 93 pasien yang terbagi dalam dua kelompok (HD=58 pasien; CAPD=35 pasien) berpartisipasi dalam penelitian ini. Masing-masing kelompok dilihat profil penggunaan obat antihipertensi dan efeknya terhadap tekanan darah. Analis statistik yang digunakan yaitu chi-square atau uji Fisher’s exact untuk mengetahui perbedaan antar kelompok HD dan CAPD. Hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada karakteristik pasien yang meliputi jenis kelamin, durasi dialisis, dan etiologi. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 34% pasien CAPD menggunakan tiga kombinasi antihipertensi, sedangkan 47% pasien HD menggunakan kombinasi dua obat. Amlodipin (46%) dan kandesartan (31%) merupakan obat antihipertensi yang paling sering diresepkan. Rata-rata tekanan darah setelah mengonsumsi antihipertensi yaitu 140/90 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun pola penggunaan obat antihipertensi berbeda antara pasien HD dan CAPD, keduanya belum mencapai target kontrol tekanan darah yang optimal, menandakan perlunya pendekatan yang lebih tepat dalam pengelolaan hipertensi pada masing-masing kelompok.