Air yang mengandung besi terlarut (Fe2+) tanpa kehadiran oksigen terlihat jernih, tetapi begitu kontak dengan udara berubah menjadi keruh dan berwarna kuning kecoklatan. Salah satu metode untuk mengolah air yang mengandung besi terlarut adalah oksidasi kimia lanjut dengan oksidator radikal hidroksil (HO•). Radikal hidroksil terbentuk dari sinar UV yang dipancarkan ke dalam air, atau kombinasi sinar UV dengan hidrogen peroksida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase penurunan konsentrasi besi terlarut menggunakan proses Fotokimia sinar UV, UV-Peroksidasi, dan hasilnya dibandingkan dengan proses oksidasi biasa, yaitu Aerasi, sehingga diketahui unjuk kerja dari setiap proses tersebut. Penelitian dilakukan dalam reaktor sistem batch skala laboratorium, menggunakan air artifisial FeSO4. Waktu pengadukan divariasikan 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses UV-peroksidasi mempunyai kemampuan paling baik untuk menurunkan konsentrasi besi dalam air, yaitu sebesar 92,10%, sedangkan proses Fotokimia Sinar UV dan Aerasi masing-masing adalah 64,09% dan 32,49%.Kata Kunci: Besi terlarut, Fotokimia sinar UV, oksidasi kimia lanjut, radikal hidroksil, UV-Peroksidasi
Copyrights © 2010